Bagikan:

JAKARTA - Rusia menolak dengan tegas tudingan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, terkat penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia sebagai pangkalan militer, sebut delegasi Moskow untuk PBB.

"Dalam pernyataannya pada Konferensi Peninjauan ke-10 Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Menteri Luar Negeri AS A.Blinken menuduh pasukan Rusia menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye sebagai pangkalan militer," kata delegasi dalam sebuah pernyataan, diunggah di situs resmi misi, melansir TASS 2 Agustus.

“Kami sangat menolak tuduhan tersebut. Kami berulang kali menyatakan bahwa tindakan Angkatan Bersenjata kami sama sekali tidak merusak keamanan nuklir Ukraina atau menghambat operasi rutin PLTN,” tegas misi tersebut.

"Selama beberapa bulan terakhir, formasi bersenjata Ukraina mengadakan serangkaian provokasi yang menggunakan UAV (yaitu yang dikirim oleh negara-negara NATO) dan bertujuan untuk menyabot operasi normal PLTN, menakuti personelnya, merusak keamanan pembangkit listrik, dan akhirnya, menciptakan ancaman bencana nuklir.

"Kami secara khusus mengangkat masalah ini pada pertemuan Dewan Keamanan pada 29 Juli 2022. Saat mengambil langkah seperti itu, Kyiv mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya," bunyi pernyataan itu.

Sebelumnya, menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela konferensi tinjauan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, Blinken mengklaim bahwa Rusia diduga menggunakan stasiun itu sebagai 'perisai nuklir', melebih 'perisai manusia'.

"Ada laporan yang kredibel, termasuk di media hari ini, bahwa Rusia menggunakan pabrik ini setara dengan perisai manusia, tetapi perisai nuklir dalam arti bahwa itu menembaki Ukraina dari sekitar pabrik," terang Menlu Blinken.

"Dan tentu saja Ukraina tidak bisa dan tidak akan membalas, kalau tidak ada kecelakaan mengerikan yang melibatkan pembangkit nuklir," tandasnya.

Diketahui, PLTN Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Pembangkit itu digunakan untuk menghasilkan seperempat dari semua listrik di Ukraina.

Kapasitas totalnya sekitar 6.000 Megawatt, dan mencakup enam reaktor. Pada Maret 2022, pabrik itu diambil alih oleh angkatan bersenjata Rusia.

Saat ini, pembangkit listrik beroperasi pada 70 persen dari kapasitas penuhnya, karena kelebihan produksi listrik di Wilayah Zaporozhye. Di masa depan, itu seharusnya memasok listrik ke Krimea.