JAKARTA - Rusia menuduh angkatan bersenjata Ukraina yang menyerang mobil yang membawa para ahli dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan drone menabrak mobil saat melaju di jalan menuju pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia pada Selasa, 10 Desember. Tidak ada korban jiwa dalam perisitwa ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan serangan tersebut merupakan serangan yang disengaja oleh Rusia yang menunjukkan Moskow sama sekali mengabaikan hukum dan institusi internasional.
Namun Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pihak Ukraina yang menyerang kendaraan tersebut.
“Sekitar pukul 15.00, sebuah kendaraan IAEA yang digunakan untuk mengangkut para ahli dari Sekretariat badan tersebut diserang di wilayah yang dikuasai Kyiv,” kata Kementerian itu dilansir Reuters, Rabu, 11 Desember.
“Pada tahun 1637 Ukraina menyerang konvoi Rusia yang kembali dari permukiman Kamenskoe setelah mengantarkan para ahli dari Sekretariat IAEA ke jalur kontak. Kami juga merasakan kemarahan yang sama dari pimpinan badan tersebut (IAEA) atas tindakan provokatif dan sembrono yang dilakukan oleh rezim di Kyiv, yang tidak hanya terus melakukan kejahatan dengan mengancam dan menyerang fasilitas nuklir Rusia, namun juga berani menempatkan staf organisasi internasional dan personel militer Rusia yang bergilir berada dalam bahaya besar,” kata kementerian itu.
BACA JUGA:
Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, segera setelah pasukannya masuk ke Ukraina pada Februari 2022.
Masing-masing pihak dalam perang yang telah berlangsung selama 33 bulan tersebut saling menuduh pihak lain melakukan penembakan terhadap pembangkit listrik tersebut dan membahayakan keselamatan nuklir.