Hirup Gas Beracun di Sumur 12 Meter Saat Membantu Rekan yang Terjebak, 2 Warga Cilacap Ditemukan Tewas
Personel Basarnas Cilacap melakukan upaya evakuasi dua pekerja yang tertimbun reruntuhan tanah di dalam sumur di Desa Bojongsari/Via ANTARA

Bagikan:

CILACAP - Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap berhasil mengevakuasi dua pekerja yang dilaporkan tertimbun reruntuhan tanah di dalam sumur di Dusun Pasir Garu RT 02 RW 05, Desa Bojongsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

"Seluruh korban berhasil kami evakuasi dalam kondisi meninggal dunia dini hari tadi," kata Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa dalam siaran pers yang diterima di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Antara, Senin, 1 Agustus. 

Ia mengatakan kedua korban terdiri atas Darim (55) dan Tusiman (40), warga Dusun Talang Benteng RT 14 RW 02, Desa Sidarahayu, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Setelah dievakuasi dari lokasi kejadian, kata dia, jenazah Darim dan Tusiman langsung dipulangkan ke rumah duka. Proses evakuasi terhadap dua pekerja tersebut berawal dari informasi dari petugas piket Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wilayah Sidareja yang diterima Basarnas Cilacap pada Minggu malam.

Menurut dia, kejadian bermula saat kedua korban sedang menguras sumur dengan menggunakan mesin.

Salah seorang korban diketahui tertimbun reruntuhan tanah saat berada di dalam sumur, sehingga rekannya berupaya memberikan pertolongan.

Namun karena menghirup gas beracun yang dikeluarkan mesin, tubuh yang bersangkutan menjadi lemas hingga akhirnya ikut tertimbun di dalam sumur yang kedalamannya mencapai 12 meter.

"Setelah menerima informasi mengenai dua pekerja yang tertimbun tanah di dalam sumur, kami langsung memberangkatkan satu regu Basarnas Cilacap menuju lokasi kejadian di Dusun Pasir Garu RT 02 RW 05, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, Cilacap," kata Adah.

Sementara itu, Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap Fajar Wadji mengatakan proses evakuasi terhadap kedua korban dilakukan menggunakan sistem lowering, yakni dengan menurunkan satu orang rescuer yang telah menggunakan tabung SCBA.

Pihaknya juga menggunakan sistem lifting berupa mengangkat rescuer dengan membawa tubuh korban dari dalam sumur, termasuk menggunakan blower untuk menyedot gas beracun yang ada di dalam sumur.

"Semua kami tarik menggunakan sistem Z-Rig dibantu dengan alat tripod. Korban pertama yang berhasil dievakuasi, yakni Darim (55), pada hari Ahad (31/7) pukul 21.30 WIB, selanjutnya Tusiman (40) pada hari Senin (1/8), pukul 00.25 WIB," kata Fajar.

Oleh karena seluruh korban telah berhasil dievakuasi, kata dia, operasi SAR untuk menolong dua pekerja yang tertimbun reruntuhan tanah dalam sumur dinyatakan ditutup dan semua potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

Operasi SAR tersebut melibatkan personel Basarnas Cilacap, UPT BPBD Wilayah Sidareja, Polsek Kedungreja, Koramil Kedungreja, MDMC, RAPI, Cilacap Rescue, dan dibantu warga sekitar.