Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengajak para peserta Sekolah Staf Presiden (SSP) untuk belajar membangun orkestrasi komunikasi yang dioptimalkan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran hoaks dan disinformasi di tengah masyarakat.
“Mengadakan rapat agenda setting bersama semua kementerian dan lembaga adalah kebiasaan yang kita lakukan. KSP mengkonsolidasikan isu-isu strategis menuju narasi tunggal sehingga kita bisa menghindari komunikasi publik yang semrawut dan disinformasi,” kata Moeldoko.
Hal ini disampaikan kepada siswa-siswi SSP saat Moeldoko memimpin rapat agenda setting yang melibatkan humas dan bako humas dari semua kementerian/lembaga secara virtual, di Gedung Bina Graha, Rabu 27 Juli.
“Nanti silahkan kalian, siswa siswi SSP, belajar dari para tenaga ahli KSP tentang teknik kerja pemerintah dalam menyusun narasi tunggal dan komunikasi publik yang baik,” imbuhnya.
Kepala Staf Kepresidenan juga menekankan kepada siswa-siswi SSP bahwa pemerintah selalu berupaya untuk menentukan target pencapaian program-program isu strategis nasional secara jelas, sehingga semua hal yang dikerjakan oleh pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
“Selain itu, pentingnya membangun orkestrasi komunikasi adalah untuk memberikan respon yang cepat terhadap persoalan-persoalan yang ada. Jika tidak segera ditangani, maka pemerintah akan kelabakan dalam menjawab permasalahan yang terus bergulir secara dinamis,” kata Moeldoko.
BACA JUGA:
Sementara itu, program SSP telah memasuki hari ketiga dengan 35 peserta terpilih mengikuti dan mengobservasi langsung kerja-kerja yang dilakukan di tiap kedeputian KSP.
Mereka menerima bimbingan secara langsung dari Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan, para Deputi dan Tenaga Ahli KSP. Semua siswa juga diberi keleluasaan untuk menyampaikan pandangan dan kritiknya terhadap kerja-kerja yang dilakukan oleh pemerintah.