JAKARTA - Istana memantau serius pengusutan tim gabungan terhadap kasus kematian Brigadir J di rumah singgah Irjen Ferdy Sambo. Istana terus berkoordinasi dengan Komnas HAM yang juga terlibat dalam pengusutan kasus ini.
Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM, menjelaskan kalau pihaknya akan berkoordinasi dengan Istana soal perkembangan kasus ini, Rabu 27 Juli besok. Perhatian istana membuat Komnas HAM akan semakin serius dalam membongkar misteri ini.
"Artinya kami akan bekerja lebih sungguh-sungguh lagi. Tidak saja untuk meyakinkan keluarga tentang apa sebetulnya yang terjadi, masyarakat juga ingin tahu, kepala negara kita ingin tahu apa yang sebetulnya terjadi," ujar Ahmad Taufan Damanik di kantornya saat menunggu kedatangan para ajudan Irjen Sambo, Selasa 26 Juli.
Hasil pemeriksaan dokter forensik yang dilakukan Senin 25 Juli kemarin akan dibandingkan dengan data versi keluarga.
Lalu semua itu juga akan dibandingkan lagi dengan hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J. Apalagi autopsi ulang Brigadir J rencananya akan melibatkan banyak dokter forensik dari sejumlah instansi.
Setelah itu didapat, barulah Komnas HAM akan mulai menelusuri penyebab kematian. Termasuk di dalamnya dugaan adanya penyiksaan yang diterima Brigadir J.
"Kita ingin buktikan itu," lanjut dia.
"Kemudian dari temuan kita mengenai kondisi tubuh jenazah itu kita akan tarik ke soal peluru peluru akan berkait dengan senjata senjata akan berkait dengan siapa pemilik senjata itu,"
"Baru nanti kita cari motifnya apa jadi masih ada tahapan tahapan untuk sampai situ kami Komnas ham tidak mau dipengaruhi oleh banyak macam spekulasi," tandasnya.