JAKARTA - April lalu, Luke Lucyszyn dan Bryan Young jauh-jauh terbang dari Amerika Serikat ke Ukraina demi jadi relawan tenaga medis. Kini mereka harus pulang tak bernyawa.
Mereka bersama sepasang warga Kanada dan Swedia adalah sukarelawan untuk membela Ukraina dari invasi Rusia yang menjadi korban serangan.
Luke Lucyszyn dan Bryan Young tewas dalam penyergapan oleh tank Rusia pada 18 Juli, kata komandan Ukraina mereka di Facebook seperti dikutip dari The Guardian, Senin 25 Juli.
Serangan tank itu juga menewaskan Emile-Antoine Roy-Sirois dari Kanada dan Edvard Selander Patrignani.
Pimpinan mereka, Ruslan Miroshnichenko menjelaskan, serangan Rusia membuat Lucysyzyn terluka, dan itu mendorong Young dan yang lainnya untuk mencoba membantunya.
Tembakan tank tambahan menewaskan empat sukarelawan asing di wilayah Donetsk, wilayah yang disengketakan di Ukraina, kata Miroshnichenko.
Pernyataan Miroshnichenko muncul setelah departemen luar negeri AS akhir pekan lalu mengumumkan kematian dua orang Amerika baru-baru ini di Ukraina. Kini warga AS yang tewas di Ukraina semakin bertambah banyak.
Orang tua Lucyszyn, Kathryn dan George, mengatakan putra mereka pergi ke Ukraina pada awal April untuk menjadi sukarelawan sebagai tenaga medis. Lucyszyn bahkan meminta orang tuanya untuk mengirimkan rompi taktis dan perlengkapan lainnya.
“Dia tidak pergi ke sana untuk menjadi pahlawan,” kata Kathryn Lucyszyn tentang putranya yang berusia 31 tahun.
“Dia pergi ke sana karena dia ingin membantu orang.”
Miroshnichenko mengatakan unitnya dijuluki Lucyszyn "Skywalker" setelah protagonis dari trilogi film Star Wars asli yang berbagi nama depannya.
Menyerupai perjuangan mereka dengan Luke Skywalker, Miroshnichenko menyebut Lucyszyn, Young, Roy-Sirois dan Patrignani sebagai "pejuang terang dan baik, pahlawan Ukraina".