Sandiaga Uno: Resesi Tidak Perlu Diperdebatkan, yang Penting Mari Sama-Sama Bantu UMKM
Founder OK OCE dan Politikus Gerindra, Sandiaga Uno. (Foto: Twitter @sandiuno)

Bagikan:

JAKARTA - Founder OK OCE, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, di tengah krisis akibat pandemi COVID-19 resesi tidak perlu diperdebatkan, yang harus dibahas adalah langkah ke depan membuat ekonomi pulih kembali dari tekanan pandemi.

Kata dia, pemulihan ekonomi akan terjadi ketika pemerintah dapat membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebab, sektor usaha mikro merupakan mesin utama pertumbuhan ekonomi, di mana 60 persen pertumbuhan ekonomi disumbang oleh UMKM, serta 97 persen lapangan pekerjaan berasal dari sektor ini.

"Krisis tuntas, tergantung cara kita pulihkan UMKM. Nah UMKM ini sinonim dengan konsumsi. Kemarin di kuartal III kita lihat bahwa peningkatan konsumsi rumah tangga ini dalam porsi GDP kita sangat signifikan sekarang sudah hampir mencapai 60 persen," katanya, dalam diskusi virtual, Selasa, 10 November.

Lebih lanjut, Sandi berujar pemerintah bisa melakukan pemulihan ekonomi dengan mendorong sektor-sektor yang dapat membuka lapangan kerja. Namun, keberhasilan pemulihan ekonominya sangat tergantung dari bagaimana dukungan pemerintah.

"Faktanya semakin tinggi pengangguran itu selalu disebabkan runtuhnya sektor UMKM. Ini yang ingin saya share bahwa pendapatan negara sangat ditentukan oleh tingginya kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Sandi mengatakan, walaupun sudah ada UU Omnibus Law Cipta Kerja yang diklaim dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, pemerintah tetap harus berpihak kepada pemilihan UMKM. Karena sektor ini yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

"Saya mengajak kita semua untuk fokus membangun negeri ini kembali dari keterpurukan ekonomi dengan keberpihakan kepada UMKM. Keberpihakan kepada industri kecil menengah, keberpihakan kepada sektor-sektor yang banyak menciptakan lapangan kerja," tuturnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengungkap, saat ini hampir setengah dari jumlah UMKM di Indonesia sudah kolaps. Karena itu, UMKM harus dibantu dengan kebijakan yang bisa menolong mereka bangkit.

"Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri mereka mem-PHK pekerjanya, dirumahkan istilahnya, padahal tidak terima uang, ini yang perlu disuntik dengan bantuan tunai," ucapnya.