Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyebut Sandiaga Uno sulit untuk langsung menjadi Ketua Umum PPP karena bukan merupakan kader partai.

"(Peluang Sandiaga) bukan tertutup, tapi sulit untuk langsung menjadi ketua umum. Untuk posisi yang lain seperti wakil ketua umum atau ketua harian itu terbuka karena tidak dilarang oleh AD/ART partai," katanya di sela kegiatan Pra-Muktamar PPP di Semarang, dilansir Antara, Rabu, 4 November.

Ia menegaskan, sejak awal didirikan hingga saat ini, PPP merupakan partai kader, namun siapa saja boleh dicalonkan atau mencalonkan sebagai ketua umum asal memenuhi syarat AD/ART.

"Kami memang welcome dengan orang-orang yang di luar (partai) untuk menjadi ketua umum, tapi dipersyaratkan harus pernah menjadi pengurus DPP PPP selama satu periode karena perlu waktu untuk bisa mengerti kultur PPP dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan di PPP," ujarnya.

Nama-nama lain selain Sandiaga Uno yang juga diusulkan maju dalam pemilihan Ketua Umum PPP seperti Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, kader senior PPP Ahmad Muqowam, Wantimpres Mardiono, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

 

Terkait dengan pelaksanaan Pra-Muktamar PPP yang dihadiri seluruh DPW PPP di seluruh Indonesia, Arsul menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk mendengarkan masukan-masukan dari daerah tentang hal-hal yang menjadi perhatian atau keputusan pada muktamar mendatang.

Sebelumnya, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut Sandiaga Uno memang kerap mendapat tawaran dari partai lain untuk menjadi ketua umum. 

Hal ini disampaikan Dasco untuk menanggapi masuknya nama Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut ke dalam bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

"Enggak cuma PPP yang menawarkan. Ya memang, ajakan menjadi ketua umum partai lain berarti Sandi diterima dan mempunyai pemilih yang besar," kata Dasco kepada wartawan di Jakarta, Senin, 26 Oktober.