Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meminta pendataan bayi bawah dua tahun (baduta) dan ibu hamil dengan risiko tinggi stunting di Kabupaten Brebes lebih diintensifkan.

Langkah ini penting dilakukan karena dari target penurunan angka stunting nasional 14 persen, stunting rate di Kabupaten Brebes masih lebih dari 23 persen.

"Kita musti 'berburu' karena target penurunan stuntingnya cukup tinggi. Brebes ini menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian kita. Kita gerakkan partisipasi masyarakat. Kawan-kawan yang mendampingi Posyandu seluruh Indonesia sudah bergerak, saya minta ke Brebes juga. Hari ini dari Tanoto Foundation datang juga, maka dibuatkan rumah Sigap yang di dalamnya ada permainan dan edukasi," beber Ganjar Pranowo usai meresmikan Rumah Anak Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP) di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Brebes.

Ganjar mengapresiasi dukungan Tanoto Foundation yang telah berinisiatif mendirikan empat Rumah Anak SIGAP di Jateng untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting. Langkah itu diharapkan diikuti oleh perusahaan dan kelompok masyarakat lain yang peduli.

"(Penurunan) stunting ini target yang harus kita genjot, sehingga SDM kita ke depan lebih baik. Maka tadi saya senang banget, bidan ditanya nyenengke (menyenangkan). Berapa jumlah orang hamil? 102 Pak. Berapa yang masalah? 12 Pak. Nah 12 inilah yang kemudian menjadi target kita. Target inilah yang kita mulai pantau terus-menerus. Termasuk yang risti (risiko tinggi) itu nanti sampai kelahirannya kapan, tolong itu dijaga. Dokter dan nakes dari puskesmas, dan bidan-bidan kita harapkan semuanya mantengin itu semua," jelas dia dikutip dari laman resmi Pemprov, Jumat 22 Juli.

Sebelumnya meresmikan Rumah Anak SIGAP, Gubernur sempat mengunjungi posyandu Dukuh Kramatsari di Desa Pengaradan. Selain bertemu baduta potensi stunting dan ibu hamil berisiko tinggi, Gubernur juga memberikan bantuan makanan bergizi untuk balita dan ibu hamil di Desa Pengaradan.

"Tadi yang di tempat lain (Pengaradan) ditemukan ada yang gizinya kurang baik, langsung kita intervensi. Ibunya diintervensi agar gizi dan ASI-nya lancar. Anaknya dikasih gizi juga sehingga kita intervensi dua-duanya. Dalam usia dini itu betul-betul stuntingnya bisa kita tangani dengan baik," tandasnya.

Dewan Pembina Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, mengatakan Presiden Joko Widodo menargetkan stunting 14 persen secara nasional. Sementara stunting rate di Kabupaten Brebes sekitar 35 persen sehingga menjadi pekerjaan rumah yang sangat besar untuk menurunkannya.

"Kita akan membangun empat Rumah Anak Sigap. Rumah Anak SIGAP ini akan bekerja sama dengan puskesmas. Harapannya dapat membantu menurunkan stunting, untuk Brebes paling tidak sampai 2 persen pada tiga tahun ke depan. Kita belajar banyak dari Pak Gubernur untuk bergerak cepat."

Terkait data jumlah stunting rate Kabupaten Brebes, dari catatan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, prevalensi balita stunting di kabupaten ini adalah 26,3 di tahun 2021, dan pada 3 Juli 2022 turun menjadi 23,49.