Antusiasme Vaksinasi <i>Booster</i> di Bekasi Rendah, Satgas: Harus Ada Penarik Seperti Bagi-bagi Minyak Goreng
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 dosis booster. (Unsplash)

Bagikan:

BEKASI - Antusiasme warga di Kabupaten Bekasi untuk menjalani vaksinasi dosis penguat atau booster semakin rendah. Meski booster kini menjadi syarat banyak aktivitas di tempat umum.

"Masyarakat untuk booster sudah berkurang, semenjak semua harga bahan-bahan pokok naik melonjak," kata Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh di Cikarang, Jumat.

Menurut dia, saat ini masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi booster tidak cukup hanya diberikan motivasi, namun perlu sebuah daya tarik agar mau melaksanakan vaksinasi dosis ketiga.

"Untuk booster harus ada penarik seperti pembagian sembako atau minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi agak sulit kita untuk bisa bergerak cepat sementara anggaran penariknya tidak ada, paling tidak dari CSR perusahaan yang peduli dan mau berbagi," ucapnya.

Vaksinasi COVID-19 dosis ketiga diketahui akan menjadi syarat melakukan perjalanan, masuk perkantoran, mal, dan fasilitas atau area publik lainnya, sesuai Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/3917/SJ tentang Percepatan Vaksinasi Dosis Lanjutan Bagi Masyarakat.

Masrikoh mengaku vaksinasi dosis penguat di Kabupaten Bekasi hingga Kamis 14 Juli baru menjangkau sebanyak 828.570 orang atau setara 39,06 persen dari total sasaran vaksinasi di daerah itu yakni sebanyak 2.728.276 jiwa.

Selanjutnya untuk vaksinasi dosis kedua telah disuntikkan kepada 1.925.040 orang atau setara 70,56 persen dan dosis pertama sebanyak 2.206.934 jiwa atau 80,89 persen dari total sasaran vaksinasi.

Sementara untuk ketersediaan vaksin dosis penguat di Kabupaten Bekasi hingga kemarin yakni Sinovac sebanyak 22.246 dosis, AstraZeneca 8.540 dosis, dan Pfizer 11.568 dosis. Masa kedaluwarsa seluruh vaksin tersebut hingga Agustus 2022.

Berdasarkan data yang diambil dari laman bekasikab.go.id pada Jumat 15 Juli, angka kasus aktif harian COVID-19 di Kabupaten Bekasi mencapai 347 kasus sedangkan secara akumulatif telah menginfeksi sebanyak 84.756 jiwa dengan rincian 83.841 orang dinyatakan sembuh dan 568 orang meninggal dunia.