Gelombang Kedua COVID-19 di Prancis Mungkin Lebih Parah dari Sebelumnya
Presiden Prancis Emmanuel Macron di sebuah rumah sakit (Instagram/@emmanuelmacron)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Olivier Veran menyebut gelombang kedua COVID-19 di Prancis berpotensi lebih parah dari yang pernah terjadi sepanjang musim semi. Pencegahan harus segera dilakukan.

Prancis akan menyaksikan jumlah penderita COVID-19 di unit perawatan intensif (ICU) mencapai enam ribu. Itu pun jika masyarakat mematuhi kuncitara lanjutan. Jika tidak, angkanya mungkin akan mencapai tujuh ribu

"Hari dan pekan berikutnya akan sulit," kata Veran saat konferensi pers.

Prancis kini sedang berupaya keras melatih lebih banyak tenaga kesehatan. Veran mengatakan mahasiswa kedokteran bisa kembali diterjunkan sebagai bala bantuan memerangi COVID-19.

Saat ini jumlah keseluruhan kasus COVID-19 di Prancis mencapai 1,6 juta dengan total kematian sebanyak 39.037 jiwa. Angka yang dicatatkan Prancis menyusul catatan Inggris yang sebelumnya mencatatkan lebih dari empat ribu pasien COVID-19 di ICU rumah sakit-rumah sakit.

Inggris telah memberlakukan kuncitara nasional tahap kedua. Prancis bakal mengikuti dengan periode kuncitara hingga akhir November.

Warga diperintahkan tetap tinggal di rumah kecuali untuk urusan penting. Pekerjaan yang boleh berjalan hanya yang menyangkut kepentingan publik dan urusan kesehatan.

Toko-toko yang tak menjual kebutuhan pokok diperintahkan tutup. Namun sekolah dan pabrik masih diizinkan melanjutkan kegiatan pada penguncian tahap kedua di Prancis ini.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan jika tak terkendali, risiko yang diakibatkan pandemi pada gelombang kedua di Prancis ini akan lebih menyulitkan dibandingkan dengan gelombang pertama.