JAKARTA - Denmark berencana memusnahkan seluruh populasi cerpelai di negara tersebut. Penelitian World Health Organization (WHO) menyebut mamalia kecil itu rentan jadi medium penularan COVID-19.
Seorang pejabat WHO mengatakan cerpelai tampaknya rentan terhadap virus SARS-CoV-2. Hewan itu jadi "inang yang baik" untuk penyakit COVID-19, dengan genus yang bermutasi telah menyebabkan infeksi pada belasan orang di Denmark.
Denmark berencana memusnahkan seluruh populasi cerpelai yang berjumlah setidaknya 17 juta ekor. Denmark juga telah mengumumkan pembatasan ketat lanjutan di utara negara tersebut guna mencegah penularan virus corona pada binatang dan manusia.
"Jadi, tentunya terdapat risiko bahwa populasi cerpelai ini dapat berkontribusi melalui berbagai cara penularan virus dari cerpelai ke manusia, dan kemudian dari manusia ke manusia," kata Catherine Smallwood, pejabat kedaruratan senior di kantor WHO Eropa di Kopenhagen, via media sosial.,
Sementara penelitian terhadap varian spesifik virus ini signifikan, ia mengatakan "sangat normal" bagi virus untuk berubah secara genetik berkali-kali.
BACA JUGA:
"Kami sedang melacak (perubahan) ini secara sangat hati-hati dan itulah sebabnya kami begitu tertarik pada informasi khusus ini," katanya.
Catherine menambahkan bahwa hal itu seharusnya tidak mengubah cara pemerintah dan otoritas di seluruh dunia dalam upaya mengendalikan pandemi.
Hans Kluge, direktur WHO kawasan Eropa mengatakan Denmark menunjukkan "tekad bulat dan keberanian" dalam menghadapi keputusan untuk memusnahkan populasi cerpelai miliknya yang berjumlah 17 juta, yang memiliki "dampak ekonomi yang luar biasa."