Potensi Gelombang Laut 4 Meter dan Karhutla, Warga NTT Diminta Waspada
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. (Antara)

Bagikan:

NTT - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo memberikan peringatan dini bencana alam yang terjadi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek mengatakan, potensi tersebut berupa angin kencang dan meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dalam satu minggu ke depan.

"Masih terjadi angin kencang dominan bertiup dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 20-40 km/jam," kata Sti Nenotek di Labuan Bajo, dikutip Antara, Rabu 13 Juli.

Dalam prospek cuaca terhitung 12 Juli hingga 18 Juli 2022, angin kencang yang terjadi masih berkaitan dengan kondisi Monsoon Timur atau Monsoon Australia. BMKG pun memberi peringatan waspada angin kencang baik untuk wilayah daratan maupun perairan.

Untuk wilayah daratan, dia mengimbau warga untuk mewaspadai potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan akibat angin kencang. Warga pun diminta tidak membersihkan lahan pertanian dengan cara dibakar.

"Kalau ada angin kencang, bisa terjadi kebakaran. Itu akan meluas ke area lain," ujar Sti.

Sedangkan untuk wilayah perairan, Sti mengatakan waspada gelombang tinggi berkisar 2,5 meter hingga 4,0 meter.

Gelombang tinggi itu terjadi di perairan Selatan Selat Sape termasuk perairan selatan Manggarai Barat seperti di selatan Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca.

Sementara itu, kondisi cuaca di Manggarai Barat sendiri cerah berawan-berawan dan berpotensi hujan ringan pada siang atau sore hari. Hal itu terjadi karena adanya fenomena La Nina yang masih aktif meski telah memasuki musim kemarau.

Lebih lanjut Sti pun merinci potensi hujan ringan-sedang disertai petir selama sepekan ke depan umumnya terjadi pada delapan kecamatan yakni Kecamatan Komodo, Boleng, Mbeliling, Ndoso, Macang Pacar, Welak, Lembor, dan Lembor Selatan.