BANDA ACEH - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi angin kencang dan gelombang laut tinggi di wilayah Aceh dalam beberapa hari ke depan. Warga diminta waspada.
“Dalam tiga hari ke depan kecepatan angin mulai 20-60 kilometer per jam, ini sudah kategori angin kencang,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad di Banda Aceh, dilansir Antara, Senin, 4 Juli.
Dijelaskan Zakaria, saat ini Aceh masih di tengah musim angin barat. Selama beberapa hari ke depan, Aceh diprediksi dilanda hujan intensitas ringan hingga sedang yang disertai angin kencang, terutama di wilayah utara timur.
Mulai dari wilayah Kota Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, hingga Kota Subulussalam.
“Angin kencang ini terjadi karena curah hujan yang disebabkan oleh awan cumulonimbus,” kata Zakaria.
Sebab itu, BMKG meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi dampak kerusakan akibat angin kencang seperti kerusakan atap rumah, pohon tumbang, hingga kerusakan fasilitas umum yang berpotensi menimpa warga.
“Kita masih dalam musim kemarau basah, jadi kadang-kadang pagi hujan, nanti siang atau sore sudah cerah, jadi masyarakat perlu waspada,” katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, gelombang laut Aceh juga diperkirakan tinggi dalam tiga hari ke depan, dampak dari angin kencang. Untuk wilayah perairan utara Sabang tinggi gelombang laut mulai 0,5 - 5 meter.
Kemudian, kata dia, perairan selat Malaka bagian utara tinggi gelombang mulai 0,5 - 4 meter, pesisir barat Aceh mulai Aceh Jaya hingga Aceh Singkil tinggi gelombang mulai 0,5 - 4 meter, serta wilayah Samudera Hindia Barat Aceh tinggi gelombang mencapai 6 meter.
“Enam meter ini sudah sangat tinggi. Kita harap nelayan tidak melaut dulu, terutama yang beroperasi di wilayah Samudera Hindia Barat Aceh, utara Sabang, dan Selat Malaka bagian Utara. Kalau terpaksa melaut maka yang dekat-dekat saja,” katanya.
BACA JUGA:
Masyarakat juga diminta waspada potensi terjadi rob di wilayah barat selatan Aceh, terutama di Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Singkil.
“Banjir rob ini bisa disebabkan karena pasang purnama atau akibat tinggi gelombang sampai 5-6 meter maka wilayah dataran rendah harus waspada,” katanya.