Bagikan:

JAKARTA - Survei Indikator Politik Indonesia terbaru menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada DPR meningkat. Peningkatan kepuasan terhadap lembaga wakil rakyat itu dinilai juga berkat kepemimpinan Puan Maharani sebagai Ketua DPR.

“Survei Indikator menunjukkan dengan jelas bahwa ada peningkatan kepercayaan publik kepada DPR,” kata Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin, Selasa 12 Juli.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada Juni 2022 menunjukkan adanya kenaikan kepuasan publik kepada DPR sebesar 7,3 persen. Bila pada April lalu tingkat kepuasaan publik terhadap DPR sebesar 55,3 persen, di bulan Juni 2022 naik menjadi 62,6 persen.

“Artinya ada peningkatan lebih dari 7 persen dan ini harus diapresiasi,” tutur Alvin.

Lulusan master University of Leicester Inggris itu menilai, peningkatan kepuasan publik kepada DPR harus dilihat dari dua sisi. Pertama, kata Alvin, bahwa ada upaya dari DPR untuk mendengar dan menyerap aspirasi rakyat serta menghasilkan produk-produk yang pro-rakyat.

“Kedua, peningkatan yang terjadi berarti publik juga merasakan adanya upaya DPR untuk berbenah,” sebutnya.

Menurut Alvin, mendapatkan kepercayaan publik bukanlah persoalan mudah, apalagi terhadap lembaga pembuat kebijakan. Kepercayaan masyarakat pun merupakan proses berkelanjutan.

“Tentunya upaya-upaya ini tidak lepas juga dari peran Puan selaku Ketua DPR,” ungkap Alvin.

Pengajar pada Prodi Distance Learning UMN ini menyoroti peran besar Puan dalam mengawal Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang sudah lama dinantikan masyarakat.

Alvin juga menyebut, dukungan Puan terhadap Rancangan Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) menjadi salah satu faktor peningkatan kepuasaan publik kepada DPR.

“Hal ini menunjukkan political will dari pimpinan DPR untuk menjawab persoalan-persoalan rakyat,” ujarnya.

Selain itu, ditambahkan Alvin, para pimpinan DPR lainnya juga menunjukkan komunikasi verbal dan non-verbal yang pro-rakyat. Belum lagi bentuk pengawasan yang dilakukan para anggota DPR menyangkut isu-isu strategis dan dukungan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.

“Misalnya ketika ada penyampaian aspirasi dari mahasiswa, para pimpinan DPR bersedia menemui, menerima, dan mendengar. Anggota-anggota dewan lain pun tentunya ikut berpartisipasi lewat kinerja mereka dalam bidang legislasi, pengawasan, dan anggaran,” papar Alvin.

Meski masih ada pekerjaan rumah, DPR diyakini akan terus mendapat kepercayaan publik manakala anggota dewan semakin menunjukkan kinerja kerakyatannya. Alvin menilai, soliditas anggota dewan yang belakangan terlihat sangat apik dan kerja sama yang baik dengan Pemerintah turut ambil bagian terhadap meningkatnya kepuasan publik kepada DPR.

“Upaya DPR berbenah dan berusaha lebih baik pastinya berimplikasi pada peningkatan kepercayaan publik,” tutup Ahli Komunikasi Politik tersebut.