JAKARTA - Hasil survei dari Parameter Politik Indonesia pada 15-29 Juni 2022 menunjukkan pemilih saat ini menginginkan sosok calon presiden (capres) yang berani, disiplin, dan tegas pada Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebutkan 9,7 persen responden menginginkan sosok yang berani, disiplin dan tegas.
"Motif ini mendapatkan posisi yang signifikan," ujar Adi dalam acara daring rilis hasil survei nasional Peta Politik Terkini Jelang Pemilu Serentak 2024 dilansir ANTARA, Selasa, 12 Juli.
Hasil survei juga menunjukkan sebanyak 9 persen responden menginginkan sosok capres yang merakyat. Sebanyak 8,4 persen responden lainnya menginginkan sosok capres yang baik.
"Ini merupakan tiga hal penting yang sebenarnya menghinggapi benak para pemilih yang kami simpulkan sebagai preferensi psikologis pemilih," kata Adi.
Hasil survei juga menunjukkan aspek preferensi rasional pemilih yang melihat pada kinerja dan kepemimpinan sosok capres.
Sebanyak 16,9 persen responden cenderung memilih sosok capres dengan kinerja yang telah terbukti. Responden 7,2 persen akan memilih sosok capres yang memiliki kepemimpinan baik dan 3,3 persen responden lainnya memilih sosok yang bisa memimpin Indonesia.
BACA JUGA:
Adi Prayitno mengatakan hasil survei menempatkan preferensi psikologis pemilih di peringkat pertama sebesar 52,7 persen. Ada pun preferensi rasional pemilih di posisi kedua sebesar 30,1 persen.
Preferensi sosiologis pemilih yang cenderung memilih sosok capres berdasarkan suku dan agama hanya mencapai 2,2 persen.
Hasil survei menyimpulkan basis pemilih saat ini lebih cenderung melihat preferensi psikologis sosok capres, lalu melihat preferensi rasional melalui kinerja sosok capres.
Survei dari Parameter Politik Indonesia pada tanggal 15—29 Juni 2022 dengan responden adalah penduduk yang sudah berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah.
Sampel sebanyak 1.200 responden diambil dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling gunakan kuesioner yang dilakukan oleh enumerator terlatih sebagai akibat dari kondisi kasus COVID-19 yang mulai ada peningkatan di beberapa daerah.
Ada pun tingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.