Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri China Le Yucheng berharap pemerintahan Amerika Serikat (AS) periode empat tahun mendatang bisa menormalkan hubungan bilateral China-AS. China berharap semangat menghindari konflik dan kontfrontasi dikedepankan, bersama dengan jalinan kerja sama yang saling menguntungkan.

Penghitungan suara Pemilu AS masih belum bisa menentukan pemenangnya. Namun, diharapkan pemilu berlangsung lancar, demikian pernyataan Le dalam Pertemuan Dewan Kabinet Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), Kamis, 5 November.

Dalam hubungan bilateral, menurut dia, China dan AS memiliki beberapa perbedaan. Meski demikian keduanya juga memiliki kepentingan yang sama dan bidang cakupan kerja sama yang sangat luas.

Untuk memelihara jalinan hubungan bilateral kedua negara, Li merasa perlu menyampaikan harapannya agar siapa pun yang menjalankan pemerintahan AS mendatang akan memegang prinsip-prinsip saling menghormati, saling menguntungkan, mengelola perbedaan dan membawa kemitraan menuju arah yang benar.

SCO yang secara resmi dibentuk pada 2001 sebagai aliansi keamanan di kawasan itu beranggotakan China, India, Iran, Pakistan, Tajikistan, Kirgyzstan, Uzbekistan, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia.

Dalam 20 tahun terakhir, para pemimpin negara-negara anggota SCO berhasil meredakan ketegangan perbatasan yang historis, membangun mekanisme kerja sama, memajukan diskursus umum tentang kejahatan terorisme, separatisme, dan ekstremisme.

Sementara itu, sampai saat ini penghitungan suara Pilpres AS yang mempertemukan calon petahana dari Partai Republik Donald Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat Joe Biden masih berlangsung.