Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut rekayasa lalu lintas di Bundaran HI yang telah diterapkan satu minggu ini berhasil mempercepat pergerakan kendaraan pada kawasan tersebut.

"Setelah manajemen rekayasa lalu lintas dilakukan, terjadi peningkatan kecepatan kendaraan sekitar 6 persen, dari 29 kilometer (per jam) menjadi 30 kilometer (per jam) di sore hari," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 11 Juli.

Syafrin menilai uji coba rekayasa lalu lintas di Bundaran HI berdampak positif. Karenanya, Dishub DKI Jakarta akan memperpanjang masa uji coba selama satu pekan ke depan hingga tanggal 17 Juli disertai dengan pemantauan dampak lalu lintas di kawasan sekitarnya.

"Untuk uji coba ini diperpamjang seminggu ke depan sambil melihat dampak manajemen dan rekayasa di simpang Bundaran HI terhadap simpang lain ataupun jaringan jalan yang paralel dengan itu," urai Syafrin.

Contohnya, ada yang dari Rasuna Said Kuningan, Imam Bonjol, Kebon Kacang, Mas Mansyur, dan kawasan lain, terus kita lakukan evaluasi. Mudah-mudahan minggu ini, setelah kami lakukan pembahasan teknis, kita akan umumkan akan dipermanenkan atau seperti apa," lanjutnya.

Sebagai informasi, rekayasa lalu lintas di kawasan Bundaran HI berada dalam tahap uji coba yang dimulai pada tanggal 4 hingga 10 Juli 2022 sejak pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB. Uji coba ini dilanjutkan hingga Minggu, 17 Juli 2022.

Implementasinya, lalu lintas dari selatan (Jalan Jenderal Sudirman) yang akan menuju ke timur (Jalan Imam Bonjol) tidak bisa langsung belok di Bundaran HI dan dialihkan ke Jalan MH Thamrin, lalu putar balik di Bundaran Patung Kuda atau di depan Gedung Kementerian Perhubungan.

Sementara, lalu lintas dari arah timur (Jalan Imam Bonjol) yang akan menuju ke barat (Jalan Kebon Kacang Raya) dan utara (Jalan MH Thamrin) dialihkan belok kiri melalui Jalan Jendral Sudirman, lalu putar balik di Landmark Kolong Sudirman-Jalan Galunggung-Kupingan BNI-Jalan Jendral Sudirman-dan seterusnya.