Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria di Prefektur Shizuoka dituduh mengancam membunuh seorang kandidat pemilihan Majelis Tinggi di Prefektur Nagano. Peristiwa ini tidak tidak lama setelah mantan Perdana Menteri Shinzo Abe ditembak di Nara.

"Anda selanjutnya," kata tersangka dalam panggilan telepon ke kantor kampanye Sanshiro Matsuyama, seorang kandidat dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di daerah pemilihan Prefektur Nagano, seperti dikutip dari Asahi Shimbun, Senin 11 Juli.

Matsuyama adalah seorang kandidat pemula. Dia selama ini bekerja di bisnis hiburan selama bertahun-tahun di Nagano.

Telepon pertama datang sekitar pukul 11:50. Bertepatan dengan viralnya tentang serangan terhadap Abe di Nara selama pidato kampanye sekitar pukul 11:30 pada tanggal 8 Juli.

Panggilan ancaman kedua datang sekitar pukul 12:25 waktu Jepang.

Polisi langsung mendeteksi asal muasal panggilan itu. Dan ternyata datang dari dari ponsel Akira Uematsu (67) seorang karyawan paruh waktu yang tinggal di kota Shizuoka.

Kantor Polisi Nagano-Chuo Prefektur Nagano menangkap Uematsu pada 9 Juli karena dicurigai melakukan intimidasi. Dia dilaporkan telah mengakui tuduhan itu.

Saat ditembak hingga akhirnya meninggal, Abe berada di Kota Nara untuk menyampaikan pidato jepang pemilihan majelis tinggi pada Hari Minggu mendatang.

Diketahui, Abe menjabat dua periode sebagai perdana menteri untuk menjadi perdana menteri terlama di Jepang sebelum mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan kesehatan yang buruk.

Namun dia tetap mendominasi partai berkuasa Partai Demokrat Liberal (LDP), mengendalikan salah satu faksi utamanya.