DLH DKI Kerahkan 350 Petugas Kebersihan saat Salat Iduladha di JIS
Arsip Foto - Pelaksanaan Salat Idulfitri 1443 Hijriah di Jakarta International Stadium (JIS), Senin (2/5/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengerahkan sekitar 350 petugas untuk memastikan kebersihan di Jakarta International Stadium (JIS) selama pelaksanaan salat Iduladha pada Minggu (10/7).

"Kami siagakan personel dan armada sejak H-1 Iduladha di JIS. Petugas melakukan 'operasi semut' membersihkan sampah, baik sebelum maupun sesudah shalat id," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto dilansir ANTARA, Sabtu, 9 Juli.

DLH DKI juga mengerahkan sembilan armada penanganan sampah terdiri dari tujuh truk sampah besar dan dua truk yang dilengkapi alat penyapu otomatis.

Pihaknya juga mengoperasikan sebanyak 10 bus toilet yang sudah disiapkan di sejumlah titik di stadion di Jakarta Utara tersebut.

Asep mengimbau jamaah yang datang ke JIS agar bersama-sama menjaga kebersihan dan memastikan rangkaian kegiatan Idul Adha di JIS berlangsung baik.

"Kami lakukan pelayanan seoptimal mungkin untuk menjamin tidak terjadi timbulan maupun penumpukan sampah," kata Asep.

Sebelumnya, panitia salat Iduldha di JIS menyiapkan kapasitas yang sama ketika pelaksanaan Shalat Idul Fitri sebelumnya sekitar 8.000 hingga 20.000 orang.

Rencananya, lokasi shalat diadakan di sisi barat hingga bagian sisi utara, selatan dan timur JIS. Panitia menjadwalkan salat Iduladha di JIS mulai pukul 06.30 WIB.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengimbau para jemaah membawa peralatan salat pribadi serta membawa kantong ramah lingkungan untuk menyimpan sandal atau sepatu.

Selain itu, Pemprov DKI juga mengimbau jemaah tidak membawa koran karena dapat menjadi sampah setelah salat dan tetap pakai masker serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama kegiatan berlangsung.

Jemaah diimbau tetap menjaga jarak agar tidak terlalu rapat antara satu jemaah dengan jemaah lainnya.

Pemprov DKI juga mengimbau jemaah menggunakan transportasi umum atau transportasi berbasis daring untuk mengantisipasi keterbatasan lahan parkir.