Bagikan:

BOGOR - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berencana menyediakan pembangunan posko pemulihan trauma (trauma healing) bagi korban bencana banjir bandang di Kampung Cisarua, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Ketua ICMI Peduli Wilayah Khusus Bogor, Iim Nurochimah menyampaikan berdasarkan hasil survei pada Jumat kemarin, sebagian warga terutama wanita dan anak-anak masih trauma dengan musibah banjir.

"Hasil survei sukarelawan kami di lapangan, banyak warga yang masih trauma dengan musibah ini. Bahkan dua pesantren yang tersapu banjir dalam kondisi sangat darurat, jika tidak segera diperbaiki khawatir santri yang bertahan di reruntuhan bangunan rusak riskan tertimpa puing bangunan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Bogor, Antara, Sabtu, 9 Juli.

Atas kondisi tersebut, kata Iim, pihaknya bersama badan otonom ICMI Alissa Khadijah Wilayah Bogor berencana akan menyediakan posko trauma healing kepada anak-anak di lokasi bencana.

Kegiatan akan di mulai pekan mendatang dengan melibatkan akademisi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor. "Berkolaborasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian ICMI pada warga Desa Purasari usai musibah banjir bandang," katanya.

Sementara ini dalam kegiatan survei ICMI Orwilsus Bogor juga mengirimkan bantuan logistik di Kampung Cisarua, Desa Purasari,Kecamatan Leuwiliang. Bantuan berupa pakaian layak pakai, alat salat, alas tidur, tikar karpet, 300 paket makanan siap saji, 150 paket susu kurma Syukur Assunnah.

Saat survei, kata Iim Nurochimah, masyarakat Desa Purasari yang terdampak bencana berharap pemerintah segera menepati janji perbaikan infrastruktur agar warga kembali dapat menempati rumah mereka.

Kepala Desa (kades) Purasari, Agus Lukman Soleh menambahkan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, agar bantuan percepatan pemulihan infrastruktur yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat sebesar Rp500 juta segera turun.

Ratusan warga Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat hingga saat ini masih kesulitan sarana mandi, cuci kakus (MCK) setelah bencana banjir bandang melanda Rabu, 22 Juni lalu. 

Dari 187 rumah yang terdampak banjir, sebanyak 125 rumah diantaranya dengan kondisi kerusakan hingga 50 persen. Sedangkan lahan pertanian sebagian besar dengan kondisi rusak berat.

“Fasilitas umum masih sangat memprihatinkan, kondisi hari ini sebanyak 187 rumah warga dengan kategori mulai dari berat, sedang, dan ringan perlu segera diperbaiki. Fasilitas MCK sangat terbatas dan situasi ini sangat berbahaya untuk kesehatan warga,” demikian Agus Lukman Soleh.