ISIS Klaim Serangan Mematikan Wina
Kanselor Austria Sebastian Kurz, Presiden Alexander van der Bellen dan Presiden Parlemen Werner Sobotka menghadiri upacara peletakan karangan bunga insiden Wina (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan di Wina. Klaim disampaikan lewat pernyataan yang dirilis melalui Kantor Berita Amaq.

Kantor berita itu adalah milik ISIS. Klaim pada Selasa, 3 November disertai dengan foto dan video yang memperlihatkan pria bersenjata.

Foto yang dirilis melalui Telegram menunjukkan seorang pria berjanggut teridentifikasi sebagai Abu Dagnah Al-Albany. Pernyataan yang menyertainya bertuliskan ia telah menyerang kerumunan orang di Wina pada Senin, 2 November dengan pistol dan senapan mesin sebelum ditembak mati polisi.

Dalam foto tersebut, Albany menenteng pistol, senapan mesin dan parang serta menggunakan cincin bertuliskan "Muhammad adalah utusan Allah."

Tak lama kemudian, Amaq juga mengunggah video Albany yang sedang mengucapkan janji setia kepada pimpinan ISIS Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi. Dalam video tersebut ia berbicara bahasa Arab.

Albany biasanya digunakan untuk seseorang yang berasal dari Albania. Dan pernyataan tersebut tidak mengidentifikasi pria itu dengan nama lain.

Pejabat Austria mengidentifikasi si pelaku sebagai Kujtim Fejzulai, warga negara ganda Austria dan Makedonia Utara. Ia divonis 22 bulan penjara pada April 2009 karena berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Kujtim diketahui telah menghirup masa bebas dari penjara kurang dari setahun. Pria bersenjata itu tewas di tangan polisi usai membantai kerumunan di bar.