Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri melontarkan sindiran terhadap Inggris, menyebut negara itu mengerahkan kekuatan penuh untuk melawan Rusia, tetapi tidak mampu mengatasi masalah yang terjadi di dalam negeri.

Ini disampaikan Maria Zakharova mengomentari kondisi yang terjadi di Inggris, dengan terbaru menteri keuangan serta menteri kesehatan negara tersebut mengundurkan diri dari Kabinet Perdana Menteri Boris Johnson.

Dikatakan oleh Zakharova di saluran Telegagram pada Hari Rabu, skala masalah internal yang dihadapi Inggris Raya sangat mengejutkan.

"London telah mengerahkan semua kekuatannya untuk melawan Rusia dan mengambil bagian dalam permusuhan di Ukraina. Biaya keuangan yang besar, tentara bayaran Inggris, instruktur dan pasukan intelijen kunci, semuanya telah dimobilisasi untuk Russophobia. Mereka tidak mampu menangani masalah internal," tulis Zakharova seperti melansir TASS 6 Juli.

Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Inggris mengalami pukulan telak, saat menteri keuangan dan menteri kesehatan, dua posisi strategis di pemerintahannya, mengundurkan diri tiba-tiba, atas skandal terbaru yang merusak pemerintahan.

boris johnson
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. (Wikimedia Commons/Palácio do Planalto)

Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengirim surat pengunduran diri kepada PM Johnson dalam beberapa menit satu sama lain, menyebut tak bisa lagi melanjutkan tugasnya dengan hati nurani, seperti mengutip Reuters.

Sunak, yang dilaporkan berselisih dengan perdana menteri secara pribadi tentang pengeluaran, mengatakan: "Bagi saya untuk mundur sebagai Kanselir (Bendahara) sementara dunia menderita konsekuensi ekonomi dari pandemi, perang di Ukraina dan tantangan serius lainnya adalah keputusan yang tidak saya anggap enteng."

"Masyarakat sudah sepatutnya mengharapkan pemerintahan berjalan dengan baik, kompeten dan serius," tambahnya.

"Saya menyadari ini mungkin pekerjaan menteri terakhir saya, tapi saya percaya standar ini layak diperjuangkan dan itulah sebabnya saya mengundurkan diri."

Sunak telah memenangkan pujian untuk tanggapan yang mantap terhadap gejolak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, tetapi rusak parah oleh pengungkapan bahwa istrinya telah menghindari membayar beberapa pajak di Inggris.

Adapun Javid mengatakan banyak anggota parlemen dan publik telah kehilangan kepercayaan pada kemampuan PM Johnson, untuk memerintah demi kepentingan nasional.

"Jelas bagi saya bahwa situasi ini tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Anda, dan karena itu Anda juga kehilangan kepercayaan diri saya," bunyi suratnya.