MEKKAH - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menjadwalkan pertemuan dengan Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi membahas layanan rumah sakit kepada jamaah haji Indonesia.
"Nanti kita bicara, karena Menteri Haji dan Umrah Saudi ini sebelumnya Menteri Kesehatan Saudi, jadi lebih enak nanti kita bicaranya. Ini masukan untuk bicara tapi bukan dalam kapasitas saya mengomentari RS Saudi," kata Menag di Mekkah dilansir Antara, Selasa, 5 Juli.
Sebelumnya dalam rapat koordinasi penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M dengan tim pengawas haji dan Amirul Hajj, Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana menyampaikan harapan jemaah calon haji yang sakit agar bisa dirawat oleh dokter Indonesia di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Alasannya jemaah merasa kurang nyaman ketika dirujuk dan harus dirawat di RS Arab Saudi karena kendala bahasa dan layanan yang kurang sigap.
"Ada jemaah yang kita rujuk mengalami penurunan kesadaran tapi petugas kurang sigap. Kita sudah protes namun ini otoritas Saudi," kata Budi dalam rapat tersebut.
BACA JUGA:
Karena itu setelah dievaluasi tahun ini seluruh kasus yang sifatnya penyelamatan nyawa akan dilakukan di KKHI.
"Kita kirim dokter lengkap dari Tanah Air. Kami juga mulai lakukan operasi. Ini semata-mata harapan jemaah," katanya.
Terkait kesehatan, saat ini sebanyak 100 pasien dirawat di KKHI Mekkah dan 24 orang dirujuk ke RS Arab Saudi. Sebagian besar jamaah yang dirawat terkait dengan hipertensi, kardiovaskular, diabetes dan dehidrasi.
Sementara total 22 calon haji meninggal dunia hingga saat ini rata-rata karena penyakit kardiovaskular.