SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi mediator pihak manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) dengan pedagang sebagai pihak penyewa terkait rencana kenaikan biaya servis kios.
"Ini belum selesai, belum ada kesepakatan. Saya minta PGS agar tidak melakukan penyegelan," kata Gibran saat mendatangi Kantor Manajemen PGS di Solo dikutip dari Antara, Selasa, 5 Juli.
Di sisi lain, ia juga meminta kepada para pedagang yang bertindak sebagai penyewa kios agar memahami rencana kenaikan biaya servis tersebut.
"Saya bilang ke pedagang, yang namanya service charge itu tidak mungkin tidak naik. Monggo didiskusikan jumlahnya berapa agar selanjutnya dimediasi bu Sekdin (Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Solo)," katanya.
Gibran memastikan terkait dengan situasi tersebut tidak ingin membela siapapun.
"Saya di tengah, tidak mbelani siapa-siapa. Ini tempat yang bagus jadi harus dikawal. Tunggu saja diskusinya seperti apa," katanya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Pedagang PGS Cahyo Sasongko mengatakan sejauh ini proses mediasi belum memberikan hasil apapun.
"Namun tadi Pak wali sudah menyampaikan imbauan baik sekali. Kami akan membahas lebih detail mengenai negosiasi pasti terkait nominal harga yang disepakati bersama," katanya.
Terkait dengan kenaikan biaya servis kios tersebut, dikatakannya, pihak manajemen PGS berniat untuk menaikkan besarannya dari Rp57.000 per m2 menjadi Rp80.000 per m2. Jika pedagang tidak segera membayar maka manajemen PGS mengancam akan menyegel kios penyewa.
BACA JUGA:
"Ya kami menolak, kami memperjuangkan di harga lama. Cuma kan kami menyadari pemilik gedung mengalami kesulitan, kami juga sulit, sedang berusaha bangkit usai pandemi. Sama-sama bangkit, tapi kalau naik ya batas wajar, kalau saya naik boleh tapi batas wajar. Harapannya agar terjadi sinergi yang baik antara pemilik gedung atau manajemen dengan pedagang," katanya.