JAKARTA - Ketua DPR yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani bertekad kembali 'memerahkan' Jawa Barat pada Pemilu 2024.
Hal itu dikatakan Puan saat menghadiri acara konsolidasi partai di Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin, 4 Juli.
Menanggapi pernyataan Puan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai kemenangan PDIP di Jawa Barat bukanlah hal yang mustahil terjadi di Pemilu 2024 mendatang. Sebab, situasinya sudah berbeda dari Pemilu 2019 lalu dimana pada Pilkada 2020 partai banteng dapat meraih suara tinggi.
"Jawa Barat memiliki anomali berbeda bagi PDIP, meskipun pada Pemilu 2019 termasuk Pilpres 2019, PDIP tidak dapat suara yang cukup baik. Tapi kita lihat di Pilkada 2020, PDIP memiliki tempat. Artinya kekalahan PDIP di Jabar, lebih ke faktor kontestasi pemilihan presiden bukan pemilihan parpol," ujar Dedi kepada VOI, Selasa, 5 Juli.
Dalam catatan survei IPO dalam periode terbaru, Dedi menjelaskan, PDIP justru menempati posisi teratas di Jabar. Bahkan pada saat survei dilakukan, Jabar mengalami gejolak dengan adanya statement politikus PDIP Arteria Dahlan soal bahasa Sunda sekalipun PDIP tetap yang tertinggi.
"Jadi saya kira Puan Maharani bicara tentang memerahkan Jabar itu bukan bicara pada konteks politik semata, dia bicara dalam konteks konsolidasi yang mungkin didasari oleh data riset. Bagaimana pun juga PDIP termasuk parpol kuat baik dalam konteks regional maupun nasional," jelasnya.
Apalagi, lanjut Dedi, pasca Rakernas PDIP ketika Ketua Umum Megawati memerintahkan ke Puan secara khusus untuk membangun komunikasi pada calon mitra koalisi. Sehingga kunjungan Puan ke Jawa Barat sampai hari ini adalah bentuk konsolidasi untuk memberikan motivasi kepada kader di bawah.
"Saya kira kunjungan itu di dukung dengan tempat yang menjadi basis utamanya di Jawa Tengah. Mulai dari Cirebon, Brebes sampai Cilacap, itu basis PDIP. Tentu besar kemungkinan pasti akan dikonversi menjadi basisnya Puan Maharani," terangnya.
BACA JUGA:
Karena itu, Dedi menilai, tidak ada yang keliru dengan pernyataan Puan. Bahkan tidak bisa dianggap melawan kondisinya karena PDIP berhasil mengalahkan Golkar yang di mana partai beringin mendominasi di Jawa Barat.
"Catatannya di Pilkada 2020. Kalau kondisi sekarang dengan intensitas Puan menjaga kandangnya di Jawa Barat, saya kira peluang 2024 PDIP meraup suara di Jabar akan cukup berhasil. Terlebih situasinya berbeda pasca 2019, di mana Prabowo Subianto masuk ke gerbong pemerintah. Kemudian Prabowo dianggap tidak lagi mewakili kelompok-kelompok yang dulu sentimennya di Jabar," jelas Dedi.
"Misalnya gerakan 212, itu kan dulu sangat kuat sekali bahkan kontributor terbesar adalah Jabar. Sekarang kan Prabowo suah dianggap tidak lagi perwakilan dari mereka. Dengan situasi sekarang saya kira masyarakat Jawa Barat akan kembali pada tokoh politik yang memang konsisten politis, ya tentu pilihannya adalah Puan atau PDI Perjuangan," pungkasnya