Prabowo: Sebuah Bangsa Tidak Bisa Digerakkan Satu Orang
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto saat memberi kuliah di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Minggu, 3 Juli/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa sebuah bangsa tidak bisa hanya digerakkan oleh sata orang aja, namun perlu kerja sama semua pihak mulai dari para akademisi, pengusaha nasional hingga pemimpin agama.

Hal ini disampaikannya saat memberikan kuliah umum bertemakan 'Urgensi Ketahanan Nasional dalam Kepemimpinan Nasional' pada Temu dan Rapat Kerja Nasional Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial Perguruan Tinggi Negeri se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Minggu, 3 Juli.

"Sebuah bangsa tidak bisa digerakkan oleh satu orang saja. Perlu kerja sama. Ini ingin saya tegaskan. Kalau di tingkat nasional kita memang tidak bisa lepas dari eksekutif, yudikatif, legislatif. Tapi ada juga para pengusaha nasional, cendekiawan, pemimpin agama, ini yang menggerakkan sebuah bangsa," kata Prabowo.

Prabowo menjelaskan ketahanan nasional sendiri adalah kondisi ideal yang dimiliki suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatannya. Sehingga bisa menghadapi berbagai ancaman yang datang mengganggu kelangsungan hidup bangsa, baik internal maupun eksternal.

Karena itu, menurut Prabowo, dibutuhkan sipil yang unggul, tentara yang unggul, serta polisi dan intelijen yang unggul. Keunggulan ini diperlukan untuk mengembangkan dan menjaga elemen-elemen kekuatan nasional Indonesia yang ada saat ini, yaitu kekuatan geografi, demografi, sumber daya alam, politik, ekonomi, militer, dan psikologi.

"Aparatur sipil negara yang unggul. Excellent civil. Berarti guru-guru, dosen-dosen, harus unggul. Ilmuwan-ilmuwan, kepala desa, camat, bupati, gubernur, dirjen-dirjen, dan lain-lain," ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerinda ini mengatakan para akademisi memliki tanggung jawab yang besar terhadap masa depan bangsa.

"You are the brains and the conscience of the country. Para akademisi dan guru besar memiliki tanggung jawab kepada masa depan bangsa. Anda memiliki pengaruh yang besar terhadap bangsa. Mari kita menuju aparatur yang unggul untuk keberlangsungan bangsa,” katanya.