Bagikan:

JAKARTA - Menantu almarhum Tjahjo Kumolo, Detri Warmanto mengungkap ayah mertuanya itu mengalami infeksi perut yang kemudian menjalar ke organ lain.

Hal ini disampaikannya usai memakamkan Tjahjo di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta pada hari ini, Jumat, 1 Juli.

"Bapak kemarin sempat sakit. Ada infeksi di perut, terus menjalar ke paru-paru, ke ginjal, ke liver," kata Detri di Taman Makam Pahlawan Nasional Umum (TMPNU) Kalibata, Jakarta, Jumat, 1 Juli.

Tjahjo, kata Detri, dirawat secara intensif selama 13 hari atau nyaris dua pekan lamanya. Selama dirawat, kader senior PDI Perjungan itu sudah menggunakan alat bantu pernafasan, pacu jantung, hingga cuci darah.

Tenaga kesehatan yang merawat Tjahjo pun melakukan perwatan dengan maksimal. Bahkan, dokter yang menangani berasal dari tiga rumah sakit yaitu RS Abdi Waluyo, RS Harapan Kita, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

"(Dirawat) 13 hari, hampir dua minggu," ungkap Detri.

"Sudah pakai alat bantu pernapasan, alat bantu pacu jantung, cuci darah segala macam. Kondisi stabil ya harus pakai alat jadi dokter semaksimal mungkin ada tiga rumah sakit, Abdi Waluyo, Harapan Kita sama RSPAD," sambungnya.

Detri meminta publik mendoakan dan memaafkan kesalahan ayah mertuanya semasa hidup. Selain itu, keluarga juga berterima kasih atas kehadiran banyak pihak yang mengantar Tjahjo ke peristirahan terakhir.

"Sebelumnya mohon maaf kalau bapak ada salah atau khilaf, kami keluarga mengucapkan sangat terima kasih atas kehadiran saudara-saudara semua. Doanya mohon untuk bapak," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Publik (MenPAN RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat sekitar pukul 11.10 WIB.

Sebelum dimakamkan di TMPNU Kalibata, jenazah Tjahjo disemayamkan di rumah dinas menteri, kompleks Widya Chandra. Kemudian jenazahnya disalatkan di masjid Quba yang berada di kantor Kemenpan-RB.