Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Tjahjo Kumolo tutup usia pada pukul 11.00 WIB. Kabar ini dibenarkan oleh ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. 

“"Benar (Tjahjo Kumolo meninggal, red). Saya juga dapat info yang sama," kata Djarot pada VOI, Jumat, 1 Juli.

Mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ini meninggal dunia di RS Abdi Waluyo.

Tjahjo mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan intensif dalam berjuang melawan penyakit infeksi yang menyebar ke paru-parunya. Kondisi kesehatan Tjahjo dikabarkan sempat membaik dan stabil pada beberapa hari lalu, hingga kini dipanggil oleh sang Maha Kuasa.

Dikutip dari Mayo Clinic Jumat, 1 Juli, infeksi paru-paru seperti yang dialami Tjahjo Kumolo terjadi ketika mikroba berbahaya seperti bakteri atau virus, masuk ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan. Bakteri dan virus ini biasanya menyebar melalui udara dan bekerja dengan cara mengalahkan sistem kekebalan tubuh. 

Keparahan infeksi paru-paru berkisar dari tingkat ringan hingga mengancam jiwa. Meski bisa disembuhkan, sayangnya penyakit ini dianggap berbahaya jika menyerang beberapa golongan. Seperti bayi, anak kecil, orang tua dengan usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat. Tergantung beberapa faktor, seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi, usia, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanda dan gejala ringan seringkali mirip dengan pilek atau flu, tetapi berlangsung lebih lama. Sedangkan tanda gejala berat meliputi;

  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Kebingungan atau penurunan kesadaran (pada orang dewasa berusia 65 tahun ke atas)
  • Batuk berdahak
  • Kelelahan
  • Demam, berkeringat dan menggigil kedinginan
  • Suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada orang dewasa yang lebih tua dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah)
  • Mual, muntah atau diare
  • Sesak napas

Melansir Healthline, infeksi paru yang menyerang umumnya bronkitis, pneumonia, dan bronkiolitis. Ketiga jenis tersebut disebabkan oleh virus dan bakteri yang menyerang paru-paru. Identifikasi jenis infeksi penting dilakukan guna menentukan pengobatan.

Tidak semua infeksi paru-paru dapat dicegah. Namun risiko penyebarannya bisa diminimalisir dengan cara;

  • cuci tangan secara teratur
  • hindari menyentuh wajah atau mulut
  • hindari berbagi peralatan, makanan, atau minuman dengan orang lain
  • hindari berada di tempat ramai yang mudah menularkan virus
  • Tidak merokok
  • Lakukan vaksin flu setiap tahun untuk mencegah infeksi influenza

Perlu diingat, infeksi paru-paru dapat menyebar melalui batuk, bersin, dan kontaminasi pada benda. Praktik gaya hidup bersih dapat membantu mencegah penyebaran pneumonia atau risiko tertular.