Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, ustaz Haikal Hasan mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. Padahal, pendeta hingga manusia terburuk pun disebut tidak pernah menghina Nabi.

"Pendeta nggak pernah kecam Rasulullah, pembunuh nggak pernah kecam Rasulullah, Ronald Reagen Presiden Amerika enggak pernah kecam Rasulullah, ini keong racun (Emmanuel Macron) satu berani-beraninya," ujar Haikal dalam orasinya, Senin, 2 November.

Dalam orasinya, Haikal menegaskan pihaknya  tak akan mundur untuk memprotes dan mengecam Macron. Aksi mereka akan terhenti setelah Presiden Prancis memimta maaf. 

"Ada orang di Australia bilang jangan marah dong itu kan bukan nabi. Besok kita gambar pakai muka dia gambar b… tulis namanya marah apa tidak? Mari jangan pernah kendor terus bela nabi," katanya.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengingatkan agar protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengaitkan agama Islam dengan terorisme, dilakukan sesuai aturan. Setiap tindakan protes termasuk dengan demo terhadap Macron tak boleh anarkistis.

“Khusus untuk situasi atau menjaga situasi politik dan keamanan di Indonesia, kami dari pemerintah menyerukan bahwa setiap upaya mengekspresikan atau menyatakan pendapat terkait dengan apa yang dinyatakan oleh presiden Prancis itu supaya dilakukan dengan tertib, tidak merusak,” kata Mahfud MD dalam jumpa pers yang ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 31 Oktober.