BANTUL - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Joko Purnomo mengapresiasi pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten ini yang telah cepat dan tanggap dalam mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
"Dengan munculnya wabah PMK itu kemudian pemerintah sangat tanggap untuk melakukan pergerakan secara cepat, tidak hanya menyembuhkan yang kena, tetapi mengantisipasi dengan melakukan kegiatan vaksinasi," katanya saat peluncuran vaksinasi PMK di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul, Rabu 29 Juni.
Dia mengatakan, Kabupaten Bantul yang merupakan salah satu sentra ternak sapi juga mendapatkan alokasi sebanyak 300 dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat, dan secara perdana vaksinasi dimulai hari ini di wilayah kecamatan zona hijau kasus PMK.
"Bantul juga merupakan daerah yang mendapatkan peluang atau bantuan kaitannya dengan vaksin PMK, tadi dilaporkan bahwa populasi sapi Bantul 72 ribu ekor lebih, namun yang kena sekitar 2.242 ekor, dan bantuan yang diberikan dari pemerintah sebanyak 300 dosis," katanya dikutip Antara.
Oleh karena itu, dia berharap, distribusi vaksin PMK dari pemerintah untuk periode kedua nantinya, agar Kabupaten Bantul juga mendapat prioritas, tidak hanya untuk sapi perahnya, namun untuk sapi potong yang populasinya lebih banyak.
BACA JUGA:
"Bantul diprioritaskan karena memang sesuai yang disampaikan Pak Kepala Dinas, Bantul ini daerah hilir, maka sangat tepat kalau juga mendapatkan perhatian secara khusus, terima kasih kepada pemerintah RI, Kementerian Pertanian dan jajaran," katanya.
Ia mengatakan, dalam antisipasi penyebaran wabah PMK di Bantul juga telah diupayakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul melalui dokter hewan puskeswan yang proaktif turun ke lapangan melakukan pengobatan dan penyemprotan desinfektan ke kandang-kandang kelompok.
"Dari pertana muncul isu tentang PMK, saya langsung undang Pak Kepala Dinas, saya bicara ayo mumpung Bantul belum kemasukan virus PMK, kita turun ke bawah, lihat secara langsung, bergerak cepat tanggap melakukan gerakan untuk antisipasi kaitan dengan PMK," katanya.
Wabup juga berharap kepada kelompok peternak sapi agar selalu menjaga kebersihan kandang, dan merawat ternak sesuai anjuran dari dinas terkait, agar terbebas dari penyakit, dan apabila terkena virus agar segera melaporkan ke dinas agar ada penanganan supaya tidak menyebar.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo mengatakan, kasus PMK pada hewan ternak di Bantul telah ditemukan sebanyak 2.242 kasus, yang tersebar di beberapa kecamatan, dan terbesar di wilayah Bantul timur.
"Dari 2.242 kasus PMK itu kita ada enam kecamatan yang zona merah yaitu Kecamatan Pleret, Piyungan, Banguntapan, Jetis, Pundong dan Kretek, jadi Bantul timur kondisinya merah," katanya.