Jakarta Selatan Berpotensi Gempa Akibat Sesar Baribis, Wagub DKI: Kami Upayakan Simulasi Bencana
Ahmad Riza Patria/Foto: Antaranews

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi kajian mengenai Sesar Baribis aktif yang terletak di Jakarta Selatan. Sesar ini berpotensi terjadinya gempa bumi.

Riza mengungkapkan, Indonesia memang negara yang punya potensi kebencanaan, termasuk Sesar Baribis. Karena itu, Pemprov DKI mengupayakan mitigasi berupa simulasi terjadinya bencana.

"Upaya Pemprov kita terus mengupayakan dukungan dan regulasi terkait aksi-aksi pencegahan dan pengendalian, termasuk menyiapkan simulator untuk pelatihan untuk bencana tersebut," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 28 Juni.

Selain itu, lanjut Riza, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga terus mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bencana di Ibu Kota.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membenarkan temuan pada jurnal Scientific Reports (Nature) yang menyatakan bahwa Sesar Baribis di selatan Jakarta terbukti aktif dengan estimasi laju geser sekitar 5 milimeter tiap tahun.

"Selain itu keaktifan sesar ini didukung hasil monitoring peralatan sensor seismograf BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3–3,1," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Jalur sesar tersebut melintas di selatan Jakarta sebagai segmen Jakarta, di samping segmen yang berada di sebelah timur yang dapat disebut sebagai segmen Bekasi-Purwakarta. Sehingga dapat dikatakan Jakarta bagian selatan rentan dilanda gempa bumi.

"Tentu saja, dengan keberadaan jalur sesar aktif ini maka berpotensi terjadi gempa. Jika mencermati data gempa hasil monitoring BMKG tampak segmen selatan Jakarta ini memang belum menunjukkan aktivitas gempa, tetapi hasil kajian menunjukkan adanya tingkat kompresi yang tinggi, yang diduga terkait dengan area yang terkunci. Ini yang patut diwaspadai," tutur Daryono.

Daryono mengatakan struktur Sesar Baribis diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 km. Tetapi jalur sesar ini tampaknya tidak menerus sebagai satu kesatuan sesar, melainkan bersegmen-segmen yang masing-masing segmen memiliki panjang yang bervariasi.

Sehingga, masih perlu ada kajian lebih lanjut untuk mendetailkan lagi segmen-segmen sesar ini.

Berdasarkan hasil kajian, jalur sesar tersebut memiliki potensi gempa yang cukup signifikan. Berdasarkan catatan BMKG, aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat sesar aktif berkekuatan kecil pun dapat memicu kerusakan.

BMKG punya banyak bukti catatan gempa kecil bahkan dengan magnitudo 4,5 mampu menimbulkan kerusakan karena hiposenternya dangkal dengan episenternya dekat dengan permukaan. Jika ternyata gempa yang terjadi memiliki kekuatan lebih besar tentu potensi kerusakannya pun akan semakin besar.

"Pentingnya menerapkan upaya mitigasi yang nyata atau konkret di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta dan sekitarnya yaitu dengan mewujudkan bangunan tahan gempa dengan struktur yang kuat serta perencanaan tata ruang berbasis risiko gempa yang mengacu pada peta mikrozonasi bahaya gempa dalam skala detil," imbuhnya.