Dishub DKI Minta Polda Bantu Patroli Rutin Cegah Begal Sepeda
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo meminta bantuan dari Polda Metro Jaya untuk melakukan patroli rutin di jalur sepeda. Hal ini sehubungan dengan kasus begal sepeda yang terjadi beberapa waktu belakangan.

"Kita harapkan Polda Metro Jaya juga lakukan patroli rutin. Sehingga, begitu melihat petugas itu, tentu niat si pelaku (begal sepeda) akan diurungkan," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat, 30 Oktober.

Kata Syafrin, Dishub DKI tidak bisa sendirian mengawasi lalu lintas dari kasus penjambretan. Pun sebenarnya, Syafrin juga sudah membuat tim gabungan dengan kepolisian dan TNI bernama Tim Lintas Jaya. Namun, jumlah anggotanya dan wilayah yang dijaga terbatas.

"Tim lintas jaya yang ada itu memang jumlahnya terbatas yg ada di dishub itu kan terdiri dari Dishub, kepolisian, dan TNI di 5 wilayah. Tapi, kan itu jumlahnya terbatas. Sehingga, coverage area-nya juga terbatas," ungkap Syafrin.

Lebih lanjut, untuk meminimalisasi potensi kasus begal sepeda, Syafrin juga meminta masyarakat untuk tidak mengenakan dan membawa barang berharga saat bersepeda di jalan raya.

"Kami juga imbau para pesepeda agar hindari membawa barang-barang berharga. Jadi biasanya pelaku akan melihat 'oh dia itu bawa barang seperti apa' dia incar itu," tuturnya.

"Yang disasar dari penjambretan adalah handphone, dompet, dan tas. Kalaupun misalnya membawa barang barang itu, masukkan ke kantong, sehingga tidak terlihat peluang penjambret," lanjut dia.

 

Kronologi begal sepeda

Beberapa waktu lalu, terjadi pembegalan kepada pesepeda di Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat. Kejadian pembegalan tersebut terjadi pada Selasa 27 Oktober pagi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadaffi menjelaskan, pesepeda bernama Hendra (41) yang tengah bersepeda dengan rekannya dipepet oleh pengendara motor yang berboncengan.

"Pelaku dibonceng di belakang, secara refleks korban langsung memegang tangan pelaku sehingga korban tidak seimbang lalu terpental dan jatuh," kata Arsya.

Setelah terjatuh, korban menyadari bahwa ponsel miliknya sudah tak ada di kantongnya. Saat korban membersihkan lukanya, seorang rekannya merekam dan membagikannya di grup pesepeda.

Kejadian tersebur akhirnya viral di media sosial. Arsya mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan korban.