JAKARTA - Pemerintah mulai menggelar vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Ada 800 ribu dosis vaksin yang akan disebar secara nasional.
Salah satu daerah yang mendapatkan jatah vaksin PMK adalah Provinsi Kalimantan Barat. Ada 3900 dosis vaksin tahap pertama yang siap disalurkan pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten.
Pemberian vaksin PMK tahap pertama pada hewan ternak ini ditandai dengan penyerahan vaksin dari pemerintah pusat dan penyuntikan pada sapi.
"Bersyukur, hari ini kita secara bersama di Kalbar meluncurkan vaksinasi PMK pada hewan ternak. Untuk peluncuran dilakukan di Desa Raya Jaya, Kabupaten Kubu Raya," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif, seperti dilansir dari Antara.
Vaksinasi tahap pertama ini akan diberikan kepada hewan ternak yang sehat dan masih tahap reproduksi. Vaksinasi di Kalbar tersebut didominasi Kabupaten Kubu Raya yang mencapai 1.200 dosis.
"Secara nasional terdapat 18 provinsi yang disasar untuk vaksinasi PMK. Total vaksin PMK sebanyak 800 ribu dosis dan Provinsi Kalbar mendapat kuota 3.900 dosis. Jumlah dosis vaksin disesuaikan dengan kondisi kejadian PMK wilayah tersebut," kata dia.
BACA JUGA:
Ia menambahkan bahwa vaksinasi PMK tersebut memang prinsipnya hanya efektif untuk hewan yang ternak yang sehat yang diharapkan dalam waktu 4-5 hari sudah mulai ada antibodi yang diproduksi oleh tubuh hewan tersebut. Sedangkan kalau pada ternak yang sakit tentu tidak perlu vaksinasj dan hanya penanganan.
"Perlu perhatian bahwa untuk pemberian vaksin pada hewan ternak itu jaraknya dari kasus PMK yang ada minimal 10 km. Oleh karena itu Kota Pontianak tidak mendapat jatah vaksin PMK karena tidak masuk kriteria," tuturnya.
Ia menjelaskan, vaksinasi PMK agak mirip dengan vaksinasi COVID-19. Data dan keterlibatan semua pihak sangat penting dalam hal pemberian vaksinasi PMK.
Untuk data penerima vaksin PMK dibantu Satgas PMK, pemerintah daerah, Babinkamtibmas dan lainnya.
"Semoga dengan vaksinasi PMK ini penularan bisa ditekan. Penanganan hewan ternak yang kena PMK saat ini juga menjadi perhatian karena penyakit ini mudah sembuh. Kemudian tingkat kematian kecil. Namun, penularannya sangat tinggi. Untuk itu harus menjadi perhatian bersama dalam penanganannya," ucap dia.