500 Hewan di Pemkab Oku Segera Disuntik Cegah Penyakit Mulut dan Kuku
Tim Satgas PMK menyuntikan vaksin dosis kedua untuk hewan ternak sapi. (ANTARA)

Bagikan:

BATURAJA - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, menyiapkan sebanyak 500 dosis vaksin penguat (booster) untuk hewan ternak guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) OKU, Sugiarto melalui Subkordinator Kesehatan Hewan, Hendri Aprizal mengatakan ratusan dosis vaksin itu diperuntukkan bagi 500 hewan ternak sapi dan domba milik peternak di wilayah itu.

"Saat ini 500 dosis vaksin jenis CAVAC sudah tersedia tinggal proses pengambilan di Diskannak Provinsi Sumsel," katanya dikutip Senin, 13 Februari.

Dia mengatakan pemberian vaksinasi lanjutan tersebut menyasar 500 ekor sapi dan kerbau yang sebelumnya sudah mendapat suntikan vaksin dosis kedua pada 2022 lalu atau berjarak selama enam bulan.

"Sebenarnya target pemberian vaksin booster ini sebanyak 4.600 ekor, namun baru terealisasi 500 ekor disesuaikan dengan dosis vaksin yang ada," ucapnya.

Sesuai ketentuan, kata dia, untuk sapi dan kerbau pemberian vaksin diberikan dengan dosis sebanyak 2 mililiter, sedangkan kambing dan domba 1 mililiter dengan syarat tidak sedang hamil dan usia enam bulan ke atas.

Dalam pemberian vaksin booster tersebut pihaknya membentuk tim satgas dan melibatkan perangkat desa setempat untuk mendatangi sejumlah peternakan milik masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten OKU.

Dia menjelaskan, pemberian vaksin lanjutan bagi hewan mamalia tersebut sebagai program nasional yang di instruksikan pemerintah untuk melindungi sektor peternakan dari penyakit menular dan bisa mengancam kesehatan ternak dan manusia.

Pemberian vaksin pelengkap dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku yang saat ini menjangkit hewan ternak di beberapa daerah di Indonesia.

"Penyuntikan vaksin ini sebagai upaya antisipasi penyebaran PMK meskipun di Kabupaten OKU hingga saat ini belum ada laporan hewan ternak yang terinfeksi wabah tersebut," ujarnya.