Bagikan:

JAKARTA - Polisi ini terpaksa mendekam dipenjara selama 20 hari. Dia tidak profesional karena malah posesif saat menyelidiki gadis yang sedang coba bunuh diri.

Peristiwa ini terjadi pada September 2017 lalu. Saat itu Leow Jin Jie datang ke rumah gadis berusia 19 tahun yang mencoba bunuh diri.

Korban terindetifikasi punya riwayat masalah kesehatan mental dan didiagnosis dengan gangguan depresi mayor dengan ciri-ciri kepribadian ambang. Sedangkan Leow Jin Jie adalah polisi senior, bekerja di Singapore Police Force (SPF) sejak 2009 dan menjadi petugas investigasi.

Ketika datang, Leow bertugas untuk merekam pernyataan korban. Dia meminta orang tua korban pergi sehingga dia bisa mengambil pernyataannya sendiri.

Korban diminta duduk di sebelahnya. Setelah mengambil pernyataannya, dia meminta untuk bertukar nomor telepon.

Keesokan paginya, dia mulai mengirim pesan kepada korban melalui WhatsApp. Leow Jin Jie awalnya bertanya tentang kesehatannya dan mendorongnya untuk makan dengan benar dan minum tonik.

Tetapi dalam waktu 45 menit, pesannya mulai mengarah ke menanyakan kapan dia akan bertemu dengan seorang teman pria dan jam berapa dia tidur. Dia juga menawarkan untuk mampir ke rumahnya dengan barang-barang yang dia butuhkan.

"Leow tahu dia hanya seharusnya berbicara dengannya tentang masalah terkait penyelidikan, dan bahwa interaksinya dengan dia setelah dia merekam pernyataannya tidak pantas," ucap kata Wakil Jaksa Penuntut Umum Yvonne Poon dikutip dari Channel News Asia, Jumat 24 Juni.

Korban mulai merasa dilecehkan ketika Leow mengiriminya pesan, "Jangan nakal. Kamu belum makan, silakan makan. Jangan buat aku marah."

"Dia merasa dilecehkan karena dia selalu memeriksanya, diintimidasi karena dia mengatakan dia akan marah, dan juga merasa seperti dia mencoba mengendalikannya dengan mengatakan 'gadis baik'," kata Ms Poon.

Pesan Leow kepada korban berlanjut setiap hari hingga 4 Oktober 2017. Pesan itu mulai dari bertanya apakah korban sudah sudah sampai di rumah hingga memuji kecantikannya.

Leow juga pernah mengirim pesan supaya korban jangan berhubungan seks. Leow juga berulang kali meminta korban untuk memindahkan percakapan mereka ke Snapchat karena pesan akan dihapus secara otomatis.

Yang parahnya lagi, saat korban sedang dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan, Leow kembali melancarkan serangan. Leow, meminta korban memberi tahu di mana dia dirawat.

Leow kemudian memberitahunya bahwa dia bisa memeriksa nomor bangsalnya jika dia mau, tetapi dia menahan diri untuk menghormatinya.

Belakangan, Leow berada di rumah sakit untuk melakukan penyelidikan atas masalah terpisah. Dia mengirimi korban foto tempat parkir mobil dan bertanya lagi di bangsal mana dia berada.

"Setiap saat terdakwa ini adalah seorang petugas polisi yang seharusnya menjalankan tugasnya tanpa rasa takut atau bantuan," kata Poon.

Leow mengakui semua kesalahan. Dia berkilah memiliki masalah perkawinan dan ingin menguji apakah masih punya nafsu dengan perempuan.