JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan hasil kajian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) yang menyebut Formula E Jakarta memberikan kontribusi dampak ekonomi Jakarta mencapai Rp2,6 triliun.
Hal ini dia sampaikan dalam konferensi pers Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 di Balai Kota DKI Jakarta.
"Kegiatan Formula E yang kemarin juga memberikan dampak ekonomi yang sangat signifikan. Studi dilakukan oleh Indef menunjukkan dampak ekonomu mencapai Rp2,6 triliun. Ini adalah angka yang cukup tinggi," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 24 Juni.
Anies juga membanggakan data survei Indef yang mengungkapkan bahwa 45 persen pengunjung adalah milenial. Dari data tersebut, Anies menilai Formula E Jakarta adalah modal yang sangat efektif untuk mengenalkan pola pikir gelaran kegiatan yang ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
Kemudian, Anies juga membeberkan data sebanyak 42 persen pengunjung menyatakan tertarik dan ingin menjadi bagian dari gerakan kota yang berkelanjutan (sustainable city).
"Angka yang sangat baik menunjukkan bahwa kerja keras, perencanaan, menjadi kunci. Hasil ini membuat kita merasa bersyukur dan yakin insyaallah menjadi bekal yang baik untuk penyelenggaraan di waktu-waktu yang akan datang," ujar Anies.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp2,63 triliun atau mendongkrak 0,08 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil di DKI dalam satu tahun.
Dia merinci berdasarkan kajian Indef, total dampak ekonomi tersebut yakni dampak terhadap tambahan PDRB DKI Jakarta mencapai Rp2,04 triliun dan dampak langsung sebesar Rp597 miliar.
Dampak tambahan PDRB tersebut merupakan efek berlipat terhadap ekonomi Jakarta dari pelaksanaan balap mobil listrik Formula E. Sedangkan untuk dampak langsung tersebut mulai dari persiapan hingga acara balapan berlangsung.
Indef merinci asumsi dampak langsung itu terdiri dari alokasi belanja modal sebesar Rp213 miliar, alokasi belanja operasional mencapai Rp112 miliar, dan biaya komitmen Rp216 miliar.
Selain itu, pengeluaran pengunjung dan tiket mencapai Rp52,4 miliar dan transaksi UMKM mencapai Rp4,54 miliar.