Dua Orang Korban Tanah Longsor di Bogor Belum Ditemukan, Tim SAR Turunkan Alat Alkon dan Ekstrikasi
Ilustrasi warga evakuasi korban tanah longsor di Bogor

Bagikan:

JAKARTA - Proses pencarian dua orang warga korban tanah longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih berlangsung hingga Jumat, 24 Juni, siang.

Meski Kantor SAR Jakarta telah mengirim personel rescue ke lokasi sejak Kamis, 23 Juni, kemarin, namun kedua orang korban yang tertimbun tanah longsor belum ditemukan.

Seperti diketahui, bencana alam longsor itu terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi di Kabupaten Bogor pada Rabu, 22 Juni, pukul 19.00 WIB.

Berdasarkan laporan Kantor SAR Jakarta, dua orang korban tertimbun tanah longsor berada di dua wilayah yang berbeda di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Korban bernama Umar (42) saat ini masih dalam pencarian oleh personil SAR gabungan di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat," kata Fazzli, Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Jumat, 24 Juni.

Sedangkan korban lainnya yang bernama Yadi Jayadi (47), sambung Fazzli, sedang dalam pencarian di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Kita kirimkan personil rescue menuju lokasi bencana longsor yang ada di Pamijahan. Tim akan melakukan koordinasi dengan unsur gabungan untuk menentukan rencana operasi SAR," ujar Fazzli saat dikonfirmasi VOI.

Lebih lanjut, Fazzli menjelaskan, operasi SAR akan dilakukan pencarian dengan penggalian menggunakan alkon dan alat ekstrikasi di sekitar lokasi kejadian. Puluhan personil SAR gabungan juga dikerahkan dalam upaya pencarian terhadap korban.

Adapun tim SAR yang tergabung dalam pencarian korban tertimbun longsor adalah Kantor SAR Jakarta, BPBD Kabupaten Bogor, Damkar Kabupaten Bogor, Koramil Cibungbulan, Polsek Cibungbulan, Tagana Kabupaten Bogor dan instansi serta elemen SAR lainnya.

Sebelumnya diberitakan, satu orang warga Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia dan enam rumah rusak berat akibat banjir bandang dan longsor dari luapan air Sungai Cianten pada Rabu, 22 Juni, malam.

Bencana alam yang dipicu hujan lebat itu juga menyebabkan sejumlah kerusakan lainnya, seperti fasilitas umum berupa jembatan, akses jalan dan kolam peternakan milik warga. Luapan Sungai Cianten juga tidak hanya menyebabkan banjir bandang, melainkan juga tanah longsor.