Diduga Stress akibat Sakit Stroke, Seorang Pria Lompat dari Lantai 5 RSUD Tarakan dan Meninggal
Ilustrasi bunuh diri (doctor-A/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pasien RSUD Tarakan, Jakarta Pusat berinsial CMK yang berusia 60 tahun dan menderita stroke nekat mengakhiri hidupnya dengan cara lompat dari lantai lima. Kejadian ini terjadi pada Rabu, 28 Oktober kemarin sekitar pukul 07.40 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Gambir Kompol Gunarto mengatakan kejadian ini berawal ketika pihaknya mendapat pelaporan adanya upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pasien. Saat sudah sampai di lokasi, korban saat itu telah berada di luar kamar atau berada di depan jendela.

"Setelah dilakukan mediasi ternyata korban tidak mau turun kemudian dilakukan evakuasi oleh petugas Damkar. Namun pada saat dievakuasi korban melompat dan jatuh," kata Gunawan kepada wartawan, Kamis, 29 Oktober.

Usai jatuh, korban langsung dilarikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan perawatan medis. 

"Korban masih hidup dan dibawa ke ruang IGD untuk dilakukan penanganan dan perawatan. Pukul 09.00 WIB korban percobaan bunuh diri itu dinyatakan meninggal," ungkapnya.

Gunarto kemudian menjelaskan, CMK telah dirawat seak 25 Oktober lalu di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat karena sakit stroke yang dideritanya.

"Sebelum melakukan percobaan bunuh diri, korban menderita sakit stroke dan dirawat di Ruang Catelia lantai V Gedung B Rumah Sakit Tarakan mulai tanggal 25 Oktober 2020," jelasnya

Jenazah korban, sambung Gunarto, saat ini sudah dibawa oleh pihak keluarga untuk kemudian disemayamkan.

"Korban sudah diambil oleh pihak keluarganya untuk disemayamkan di Rumah Duka Jabar Agung, Jelambar, Jakarta Barat," pungkasnya.