<i>Dear</i> Orang Tua, Belajar dari Temuan di Palu, Pertikaian Suami Istri Pemicu Anak <i>Nyetreet</i> Jadi Gelandangan
Penikmat musik punk tak sedikit memilih hidup di jalanan, sekian banyak faktor salah satu pemicunya pertikaian orang tua di rumah. (dok Kemensos)

Bagikan:

SULTENG - Pemerintah Kota Palu mencermati kehadiran gelandangan dan pengemis atau gepeng yang acap kali dinilai sebagai masalah sosial perkotaan.

Sekretaris Kota Palu Irmayanti Pettalolo mengatakan, peran anggota keluarga termasuk orang tua sangat penting menyikapi hal ini. Dia bilang, faktor utama menyebabkan anak-anak hidup di jalanan memenuhi kebutuhan dengan mengamen adalah keluarga. 

"Mereka [anak] menjadi gepeng karena stres kedua orang tuanya bertikai dan tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Anak-anak menjadi gepeng karena ingin mencari kesenangan di luar rumah dan mencari uang," kata Irmayanti di Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis 23 Juni.

Irma mengungkapkan, temuan itu diperoleh Pemerintah Kota Palu dari hasil pengakuan anak-anak gepeng yang telah ditertibkan dan diberi pembinaan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palu.

Maka dari itu, Irma meminta para orang tua di Kota Palu agar lebih memperbaiki pola asuh kepada anak terlebih memberikan mereka pendidikan yang memadai dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga agar anak-anak tidak stres, tidak tertekan dan tidak memilih menjadi gepeng.

"Penguatan dan penerapan nilai-nilai dalam keluarga mesti dilakukan oleh para orang tua dalam rumah tangganya untuk mencegah anak-anaknya pergi ke jalanan dan memilih menjadi gepeng," ujarnya.

Irma menambahkan, dalam mengatasi gepeng, Pemerintah Kota Palu mengedepankan penanganan secara preventif, yakni dengan menertibkan mereka saat mengemis atau berkeliaran di jalanan.

Setelah itu, lanjut Irma para gepeng tersebut dibawa ke rumah singgah yang dikelola Dinsos Palu. Mereka, berdasarkan laporan Antara, diberikan pembinaan dan pelatihan keterampilan agar keterampilan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk mencari rezeki tanpa mengemis dan menjadi gelandangan.

"Jika para gepeng itu berasal dari luar Palu, maka kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal gepeng tersebut untuk mengembalikan mereka. Adapun gepeng yang merupakan warga Palu kita beri pembinaan, bantuan sosial dan pelatihan keterampilan agar kesejehtaraan mereka meningkat," tandasnya.