JAKARTA - Puluhan bangkai kambing yang ditemukan di aliran Kali Serang di Kecamatan Susukan, Semarang, Jawa Tengah dan terindikasi kuat terpapar penyakit mulut dan kuku, dikhawatirkan mencemari aliran sungai.
Kadis Pertanian, Perikanan, dan Pangan Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengantisipasi pencemaran itu.
Menurut dia, virus di hewan ternak yang mati akibat penyakit mulut dan kuku diperkirakan bisa bertahan hingga 40 hari di dalam air.
"Yang dikhawatirkan kalau sampai mengalir ke lahan pertanian, kalau sampai mencemari rumput yang juga digunakan untuk pakan ternak," kata Wigati, Kamis 23 Juni dinukil dari Antara.
Ia menuturkan sampel untuk uji klinis dugaan penularan penyakit mulut dan kuku telah diambil dan sedang dalam pemeriksaan oleh laboratorium di Kementerian Kesehatan.
Sementara Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika mengatakan penyelidikan terhadap kasus tersebut terus dilakukan. Dan polisi juga sudah mengetahui modus pembuangan 97 bangkai kambing ke aliran Kali Serang.
BACA JUGA:
Satu terduga pelaku yang informasinya ikut membantu membuang bangkai ke sungai telah diamankan.
Ia menjelaskan bangkai kambing tersebut diduga dibuang oleh oknum penyedia jasa pengiriman ternak asal Sumatera. Bangkai yang dibuang tersebut, kata dia, diduga mati saat perjalanan dari Sumatera.
"Pelaku yang diamankan ini dimintai tolong untuk membuang bangkai kambing tersebut," katanya.
Saat ini, lanjut dia, masih ada pelaku lain yang diburu, termasuk otak yang memerintahkan pembuangan bangkai tersebut.