Kemendag Ingin Hapus Citra Negatif MLM dengan Menggandeng AP2LI
Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto. (Foto: Twitter @Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Penjualan langsung merupakan salah satu sektor usaha yang dapat menjaga roda perekonomian di Indonesia tetap berputar di tengah pandemi COVID-19. Karena itu, Kementerian Perdagangan menggaet Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI) untuk menggenjot edukasi dan literasi tentang usaha penjualan langsung.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, hal ini berkaca dari hasil survei yang menunjukkan bahwa saat ini ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan usaha penjualan langsung. Kendala terbesar yaitu adanya pandangan negatif masyarakat terhadap bisnis penjualan langsung.

"Kementerian Perdagangan bekerjasama dengan asosiasi di bidang penjualan langsung dan lembaga pemerintah terkait untuk secara aktif memajukan industri penjualan langsung dengan meningkatkan edukasi dan literasi tentang usaha penjualan langsung atau MLM agar citra usaha penjualan langsung di mata masyarakat dapat menjadi lebih baik, sehingga, dapat meningkatkan penjualan," katanya, di Jakarta, Kamis, 29 Oktober.

Menurut Agus, salah satu penyebab munculnya pandangan negatif bisnis langsung adalah adanya berbagai penawaran program yang menyalahi aturan. Padahal, penjualan langsung atau multi level marketing (MLM) memiliki keunikan dan kekuatan dari sektor usaha yang terletak pada sistem bisnis dengan mengandalkan jaringan pemasaran para mitra usahanya.

Di masa pandemi COVID-19 ini, kata Agus, sektor usaha penjualan langsung memberikan kontribusi yang berarti terhadap perekonomian nasional. Untuk itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung sektor usaha ini agar perekonomian terus berjalan dan kembali pulih.

"Konsep bisnis penjualan langsung menjadi keunggulan karena penjualan langsung telah memiliki konsumen tetap yang pada masa sekarang ini relatif cukup sulit untuk dibangun," jelasnya.

Berdasarkan laporan kegiatan tahunan dari 147 perusahaan di tahun 2019, perusahaan penjualan langsung Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri. Sebanyak 51,86 persen jenis produk yang dijual merupakan produk dalam negeri.

Menurut Agus, hasil survei yang dilakukan Kementerian Perdagangan menunjukkan usaha penjualan langsung dapat berguna sebagai sarana bagi para pelajar dan mahasiswa mengasah mental kewirausahaan yang tangguh.

Agus mengatakan semakin berkembangnya teknologi digital, turut mengubah strategi penjualan di sektor usaha penjualan langsung. Kini, penjualan dapat dilakukan dengan mudah melalui berbagai media digital. Melalui adopsi penggunaan internet dan teknologi informasi, perusahaan penjualan langsung dapat terhubung semakin dekat dengan para mitra usahanya dan membantu para mitra usahanya merencanakan serta mencapai keuntungan yang dijanjikan.

"Kami percaya, para pelaku penjualan langsung yang memiliki karakter gigih dan ulet akan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk berinovasi dan beradaptasi dalam melakukan penjualan," ucapnya.