Jadi Korban Pelecehan Seksual di Stasiun Kereta, Siswi SMK di Jakarta Sempat Teriak Tapi Terulang Kembali di Dalam Rangkaian
Tersangka pelecehan seksual di dalam kereta/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Seorang siswi kelas 2 SMK berinisial BCP dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual di dalam rangkaian kereta rel listrik (KRL). Korban mengaku berkali-kali dilecehkan oleh pelaku di dalam kereta yang tengah berjalan.

Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi menjelaskan, sebelumnya korban dan pelaku bertemu di Masjid Istiqlal, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Pada saat itu, pelaku mengatakan jika dirinya dapat membuka aura korban. Dalam kesempatan itu, korban sempat diberikan air minum oleh pelaku.

Perbincangan itu berlanjut hingga akhirnya mereka berdua, korban dan pelaku, berjalan mengarah Lapangan Banteng, kemudian dilanjutkan jalan kaki ke Monas. Usai dari Monas, keduanya naik bus menuju Stasiun Rajawali.

"Nah, pada saat di Stasiun Rajawali, tangan pelaku tiba-tiba masuk ke dalam baju korban. Terjadilah pelecehan," ucap AKBP Ahsanul, Rabu, 22 Juni.

Merasa dilecehkan, korban langsung berteriak. Rupanya, teriakan korban tidak membuat pelaku berhenti melakukan pelecehan. Pria itu kembali melanjutkan aksinya lantaran di Stasiun Rajawali saat itu sedang sepi. Pelaku dapat bergerak leluasa.

Kereta KRL jurusan Bekasi tiba, korban dan pelaku masuk ke dalam rangkaian. Dan lagi-lagi, pelaku kembali melancarkan aksinya di dalam kereta yang ditumpanginya.

"Tepat di Jatinegara, perbuatan tersebut berulang kembali. Tiba-tiba tangan pelaku masuk ke dalam baju korban, terjadilah pelecehan kembali," lanjut Ahsanul.

Ketika kereta melintas di Stasiun Buaran, masih ata Ahsanul, ada salah satu sekuriti menegur perbuatan pelaku.

Pelaku dan korban diturunkan dari Stasiun dan diamankan oleh sekuriti, untuk dibawa ke Polsek Duren Sawit.

"Mereka (pelaku dan korban) tidak kenal. Alasannya (melakukan pelecehan seksual) apa, masih kita dalami," ujarnya.

Dalam aksi bejatnya, pelaku hanya berdalih dapat membuka aura korban sehingga korban terperdaya.

"Intinya si pelaku itu, berdalih seolah dia dapat membuka aura korban sehingga korban tertarik mengikuti semua kemauan pelaku," katanya.

Lebih lanjut AKBP Ahsanul mengimbau masyarakat agar tidak bepergian seorang diri.

"Kalau bepergian jangan seorang diri, usahakan pergi sama keluarga dan teman untuk mengindari hal - hal yang tidak diinginkan. Seperti kasus pelecehan seksual yang terjadi di Stasiun Rajawali dan Jatinegara," tutupnya.