Demo di Tugu Proklamasi, Buruh: DPR Pakai Uang Rakyat, Tapi Buat UU Seperti Anak TK
Situasi aksi unjuk rasa buruh di Tugu Proklamasi, Rabu, 28 Oktober (Foto: Wardhani/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) Nining Elitos menyebut, anggota DPR RI seperti anak TK. Hal ini disampaikannya dalam aksi demonstrasi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja bertajuk 'Mimbar Akbar Sebuah Sumpah Rakyat'.

Dalam orasinya itu, Nining mengaku heran ada lembaga setingkat DPR RI yang asal-asalan saat membuat undang-undang. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan jumlah halaman dalam naskah UU Cipta Kerja meski telah disahkan di rapat paripurna beberapa waktu lalu.

"Coba bayangkan, buat undang-undang kayak taman anak-anak. Wakil-wakil rakyat yang difasilitasi uang-uang rakyat, mereka membuat regulasi yang dipertentangkan rakyatnya pun mereka tidak peduli," kata Nining di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu, 28 Oktober.

Diketahui, naskah UU Omnibus Law Cipta Kerja memang mengalami perubahan sejak disahkan pada Senin, 5 Oktober lalu. Saat itu, naskah ini memiliki 905 halaman. 

Selanjutnya, naskah ini sempat berubah menjadi 1.062 halaman, 1.035 halaman, 812 halaman, dan terakhir menjadi 1.187 halaman dengan adanya penghapusan pasal  46 tentang minyak dan gas bumi.

Kembali ke Nining, dia kembali menyinggung anggota parlemen yang hanya mendengarkan suara rakyat setiap lima tahun sekali atau jelang pemilu. 

Tapi, ketika sudah terpilih mereka akan lupa mendengarkan rakyat termasuk tak mendengar suara penolakan UU Cipta Kerja. Atas alasan inilah, kemudian buruh memutuskan untuk melawan.

"Ketika mereka tidak memedulikan kepentingan rakyat dan bangsa, tidak pernah kami tunduk kepada siapapun yang ingin merusak bangsa," tegasnya.

Selanjutnya, Nining mengajak seluruh masyarakat untuk terus melawan dan menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja walapun pejabat negara ngotot untuk mengesahkannya.

"Kita tidak pernah berhenti berjuang dan melawan walaopun di rezim yang katanya menjunjung demokrasi ini, ruang demokrasi ditutup," kata dia dalam orasinya.

Diketahui, aksi menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta ini dihadiri oleh ratusan orang dari elemen buruh, petani, dan mahasiswa. 

Kalangan buruh dan tani yang ikut aksi adalah Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI), Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI), dan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA).

Adapun situasi terkini di lokasi dari pantuan VOI sekitar pukul 17.24 WIB, saat ini massa aksi masih melakukan orasi yang isinya menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka berencana akan melaksanakan aksi hingga pukul 20.00 WIB.

Adapun kondisi lalu lintas dari arah Kramat menuju Jalan Diponegoro, Menteng dalam kondisi lancar meski sesekali tersendat karena adanya massa yang berlalu lalang.