Pesan Ketua Kadin Rosan Roeslani ke Milenial: Cari Bisnis yang Tidak Sedang Tren
Ketua Kadin, Rosan P. Roeslani. (Foto: Kadin)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak buruk bagi semua sektor, namun juga membawa satu peluang yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah membangun usaha. Apalagi dengan bantuan pasar digital atau online saat ini, bisnis akan lebih cepat dikenal.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan, kaum milenial harus mulai memanfaatkan potensi bisnis. Namun menurutnya, tetap harus pintar-pintar dalam melihat siklus tren bisnis yang ada.

Menurut Rosan, ketimbang mengikuti bisnis yang sedang tren, generasi milenial lebih baik memilih bisnis yang tidak sedang naik daun, namun memiliki prospek yang bagus ke depannya.

"Kalau saya sih lebih banyak ke bisnis yang tidak lagi ngetren. Karena kita coba masuk ke dunia usaha yang mungkin belum saatnya ngetren tetapi kita lihat prospeknya masih ada. Kita memang kembali lagi harus sabar," katanya, dalam acara Festival Usaha Milik Kaum Milenial yang digagas Kumparan, Rabu 28 Oktober.

Menurut Rosan, bisnis yang sedang naik daun atau tren memang menguntungkan. Namun, peluang ini juga dilirik oleh semua orang, akibatnya siklus bisnis tersebut sudah mencapai puncak sehingga mungkin akan terjadi penurunan.

Karena itu, kata Rosan, pelaku usaha mesti melihat apakah tren ini baru di fase awal, mulai mencapai puncak atau bahkan sudah mulai memasuki fase siklus penurunan.

"Jadi kita mesti melihat ini baru di tren awal atau udah mulai puncak atau malah menurun. Jadi tidak serta merta kalau lagi ngetren ayo kita masuk ke sana, mesti pintar melihat trennya," tuturnya.

Rosan mengatakan, yang harus disiapkan untuk memulai bisnis adalah keberanian. Khususnya dalam mengambil risiko untuk melangkah. Sebab, risiko ini yang nantinya akan menentukan nasib bisnis tersebut.

Lebih lanjut, ia menekankan kegagalan dalam berbisnis adalah bagian dari suatu proses untuk menuju suatu keberhasilan. Karena itu, kata dia, pembinis tidak boleh menyerah hanya karena mengalami kegagalan. Dalam menjalani proses itu harus bisa menikmatinya. Naik turunnya bisnis itu adalah bagian dari menuju suatu kedewasaan dan keberhasilan.

"Yang penting enjoy, niatnya baik, dan jangan mudah menyerah. Kalau mudah menyerah lebih baik tidak perlu menjadi pengusaha, karena pastinya kita semua menghadapi keberhasilan dan kegagalan, semuanya mulai dari pelaku usaha kecil sampai dengan besar pasti mengalami hal tersebut," ucapnya.