JAKARTA - Kembalinya gelombang COVID-19 di Indonesia semakin terlihat dengan jumlah kenaikan kasus baru harian yang melonjak. Indonesia mencatatkan kenaikan kasus di atas seribu selama 4 hari berturut-turut. Bahkan pada 17-18 Juni lalu melebihi 1.200 kasus baru.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memprediksi kasus COVID-19 harian akan tembus 20 ribu per hari, di mana puncaknya akan terjadi di akhir Juli 2022.
Presiden Jokowi pun telah mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada. Selain peringatan untuk waspada, Jokowi menekankan perlunya vaksinasi booster. Namun, belakangan ini laju vaksinasi booster malah mengalami perlambatan.
Lantas, apa yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar terhindar dari penularan COVID-19, apalagi dengan semakin longgarnya penerapan prokes? Menjaga kebersihan dan pola hidup sehat tetap menjadi cara untuk terhindar dari COVID-19, apapun variannya.
Menjaga kebersihan tangan dan hidung sangatlah penting karena merupakan pintu masuk berbagai virus ke dalam tubuh. Virus yang masuk ke rongga hidung dan tenggorokan akan menyebar ke seluruh tubuh bersamaan dengan penyaluran oksigen melalui pembuluh darah.
Akhir-akhir ini nose sanitizer menjadi popular karena teknologinya dapat menghilangkan berbagai virus, termasuk COVID-19 di rongga hidung dan tenggorokan sehingga mencegah virus masuk ke paru-paru yang memacu tingkat keparahan sebagian besar penderita Covid-19.
Sanotize, perusahaan asal Kanada telah mengembangkan nose sanitizer bernama Enovid.
Co-Founder Sanotize Dr. Chris Miller menyampaikan bahwa Enovid nose sanitizer menggunakan teknologi yang sudah dipatenkan yakni Nitric Oxide Releasing Solution atau NORS. Saat disemprotkan Enovid akan menghasilkan Nitric Oxide segar yang mampu membunuh virus di rongga hidung dan tenggorokan hingga 99,9 persen dalam hitungan menit.
BACA JUGA:
Enovid telah melalui uji klinis fase 3 yang dilakukan di India terhadap pasien COVID-19. Sebagai hasilnya, jangka waktu penyembuhan COVID-19 untuk pasien yang diberikan Enovid rata-rata adalah 4 hari dibandingkan dengan 8 hari pada kelompok plasebo (tidak diberikan Enovid).
Di Indonesia, Enovid mulai didistribusikan di bulan Februari 2022 setelah mendapat Izin Edar Alat Kesehatan Luar (AKL) dari Kementerian Kesehatan RI. Adapun importir resmi Enovid adalah PT. Laniros Dian Pharma, perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan secara nasional.
“Enovid dapat diperoleh di berbagai apotik terkemuka dan e-Commerce Tokopedia dan Shopee. Kami berkomitmen untuk mendistribusikan Enovid ke seluruh Indonesia sehingga bisa membantu masyarakat mencegah penularan COVID-19,” ungkap Elizabeth Paulus Direktur PT Laniros Dian Pharma, dalam keterangannya, Senin 20 Juni.
Upaya pencegahan gelombang COVID-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Mari bersama-sama mencegah penularan COVID-19 secara optimal untuk melindungi diri dan keluarga tercinta.