Arab Saudi: Pemenggalan Samuel Paty Mungkin Pemicu Islamofobia, Tapi Macron yang Memperluas Kebencian Itu
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Arab Saudi bergabung dalam gerakan mengecam terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron. Arab Saudi berpendapat penampilan kartun Nabi Muhammad sebagai penghinaan terhadap umat Muslim. Dan sikap Macron adalah masalah lain yang memperluas perkara ini.

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan negara Islam lain memberi tekanan tegas pada Prancis. Warga Arab Saudi sendiri kini telah menyerukan boikot jaringan supermarket Prancis, Carrefour. Seruan itu jadi tren di media sosial.

Arab Saudi juga meminta para pejabat Prancis tak memancing kemarahan umat Muslim lebih luas dengan pernyataan-pernyataan kontroversial.

"Kebebasan berekspresi dan budaya harus menjadi mercusuar untuk menghormati, toleransi, dan perdamaian. Hal itu untuk menolak praktik dan tindakan yang menimbulkan kebencian, kekerasan, dan ekstremisme," katanya dalam pernyataan yang dikutip CNA, Selasa, 27 Oktober.

Sebelumnya, polemik kartun Nabi Muhammad telah memicu kemarahan pemimpin Muslim dunia. Beberapa di antaranya adalah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Tak main-main, Erdogan menyerukan pemboikotan produk Prancis.

Selain Erdogan, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga mendesak pemerintah Prancis untuk menghentikan segala hal yang merendahkan Nabi Muhammad. Bahkan, Imran mengatakan, jika Prancis tak merespons masalah ini dengan cara bijak dan damai, Pakistan akan menarik utusannya dari Paris.