Sindir Keras Pemerintah soal Minyak Goreng, Surya Paloh: Urusan Tetek-Bengek Saja Lama Selesai
Ketum NasDem Surya Paloh dalam pidato penutupan rakernas di JCC Jakarta/FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyinggung soal masalah minyak goreng yang hingga kini belum terselesaikan saat pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di JCC, Senayan.

Awalnya, Surya Paloh bicara soal Indonesia memiliki modal besar sebagai suatu bangsa. Menurutnya, tidak semua bangsa lain di muka bumi memiliki anugerah seperti Indonesia. Mulai dari posisi strategis geografisnya, sumber daya alam luar biasa, dan SDM yang lebih dari cukup. 

Tetapi, kata Paloh, realitas kehidupan yang ada dalam interaksi sosial membuat semua pihak harus bisa menerima fakta objektif bahwa yang ada masih jauh dari harapan, sehingga bangsa harus bersungguh-sungguh memulai tradisi baru.

Seperti baru-baru ini, Paloh mencontohkan, negara lamban mengurusi persoalan hajat hidup orang banyak. Misalnya, kelangkaan dan harga minyak goreng mahal. 

"Negara dengan produksi minyak yang terbesar misalnya, palm oil, kan kita kesulitan minyak goreng berbulan-bulan, ini sebuah hal yang bisa membikin hati kita bertanya apa yang salah? Urusan tetek-bengek seperti ini saja memerlukan waktu yang terlalu lama untuk penyelesaian nya," ujar Surya Paloh dalam pidato penutupan Rakernas NasDem, Jumat, 17 Juni.

 

Karena itu, kata Surya Paloh, bangsa Indonesia harus benar-benar berjuang merubah tradisi yang lebih baik. Agar Indonesia menjadi bangsa yang optimis.  

"Inilah saudara-saudara kenapa kita harus terus menerus berjuang untuk membawa misi gerakan perubahan. Karena esensi gerakan perubahan itu adalah perubahan sikap mental dari seluruh apa yang kita miliki," pungkasnya.