JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melakukan pertemuan empat mata dengan Rachmawati Soekarnoputri. Mereka berbicara tentang situasi politik terkini hingga upaya menyelamatkan negara dari berbagai ancaman di kantor Mahfud.
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan, sebagai perwakilan dari pemerintah, dia mendengar keinginan Rachmawati berjuang menjaga Indonesia sebagaimana yang dilakukan sang ayah, Soekarno.
"Dalam hal itu kita ketemu. Nah dari segi teknis, operasional mungkin berbeda, tetapi kami berdua sepakat untuk mencari kanalisasi memperbaiki bangsa ke depan," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya yang dikutip VOI, Selasa, 27 Oktober.
BACA JUGA:
Mahfud dan Rachmawati juga sepakat tentang demokrasi yang harus terus dikembangkan. Dengan catatan, yang menyatakan pendapat tidak boleh direpresi, dan yang menyatakan pendapat tidak boleh bertindak anarkis.
"Intinya, Mbak Rahma itu punya concern agar di Indonesia ini tetap terjaga dengan baik, dalam situasi apapun dan dalam perbedaan politik apapun," ungkapnya.
Selain itu, mereka membahas situasi politik kekinian yang sering diwarnai demonstrasi. Mereka sepakat, berdemonstrasi, berkumpul, berorganisasi untuk menyampaikan pendapat adalah bagian dari demokrasi. Tapi, keduanya sepakat aksi seperti ini tak boleh diboncengi oleh kelompok anarkis.
"Jika sebuah demokrasi diboncengi oleh anarkis, nomokrasi akan bekerja. Kalau demokrasi itu kedaulatan rakyat, nomokrasi adalah kedaulatan hukum. Diantara demokrasi dan dan nomokrasi itu harus seimbang, kalau ada anarki didalam proses demokrasi maka hukum harus bekerja," pungkas Mahfud.