Kedua, mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Sofyan Djalil yang telah menduduki jabatan itu sejak 2016 lalu.
Selain itu, wakil menteri di kabinet Jokowi juga mengalami perombakan. Pertama, Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni dilantik menjadi Wakil Menteri ATR/BPN, menggantikan sesama kader PSI Surya Tjandra yang telah menduduki jabatan tersebut sejak 2019 lalu.
Kemudian, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Watipo dilantik sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) dan Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan. Keduanya menduduki kursi wakil menteri yang masih kocong.
Pertama, Presiden Jokowi dilihat ingin melakukan recovery ekonomi yang lebih kencang lagi sehingga ada pergantian Menteri Perdagangan. Sedangkan pergantian Menteri ATR/ BPN kemungkinan untuk mempercepat masuknya investasi ke Indonesia.
"Kedua, publik bisa saja melihat reshuffle ini seperti bagi 'bagi kue', buat mereka yang sudah berkeringat, namun selama ini belum mendapatkan porsi. Hal ini terlihat, ada beberapa pimpinan partai yang mendapatkan jabatan," ujar Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi dalam keterangannya, Rabu, 15 Juni.
Sebagai partai oposisi, tambah Aboe, PKS berharap pemerintahan fokus untuk pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, reshuffle seharusnya digunakan untuk menaikkan performa kinerja kabinet.